Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hari Ini Terakhir! Pengguna X Wajib Daftar Ulang atau Akun Dikunci
Advertisement . Scroll to see content

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Mengaku Berada di Ukraina saat Pasukan Rusia Menyerang

Senin, 14 Maret 2022 - 10:03:00 WIB
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Mengaku Berada di Ukraina saat Pasukan Rusia Menyerang
Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GROZNY, iNews.id – Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengaku telah mengunjungi Ukraina. Di sana, dia bertemu pasukan Chechnya yang turut menyerang Kiev bersama pasukan Rusia.

Saluran televisi Chechnya, Grozny TV, sebelumnya mengunggah sebuah video di saluran media sosial Telegram pada Minggu (13/3/2022). Rekaman audio visual itu menunjukkan Kadyrov berada di dalam ruang gelap, tengah berdiskusi dengan pasukan Chechnya tentang operasi militer yang mereka katakan terjadi di sekitar 7 km dari ibu kota Ukraina.

Unggahan video itu tidak menjelaskan di mana atau kapan pertemuan itu berlangsung.

Tangkapan layar video Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, tengah berdiskusi dengan pasukan militernya yang diduga berlangsung saat serangan Rusia ke Ukraina. (Foto: Telegram/Grozny TV)
Tangkapan layar video Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, tengah berdiskusi dengan pasukan militernya yang diduga berlangsung saat serangan Rusia ke Ukraina. (Foto: Telegram/Grozny TV)

Kadyrov lantas menyindir unggahan lain di platform medsos yang sama yang meragukan perjalanannya ke wilayah Kiev. “Apakah kalian tidak melihat video (saya berada di Ukraina) itu?” ungkap pria yang dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin itu lewat akun Telegram resminya.

Kantor berita Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen apakah Kadyrov memang pernah berada di Ukraina atau apakah dia telah melakukan perjalanan ke sana pada saat serangan Rusia berlangsung.

Kadyrov sering menggambarkan dirinya sebagai “prajurit kaki” Putin. Dia sebelumnya mengunggah video pasukan Chechnya bersenjata lengkap sedang berada di wilayah Kiev, sebagai bagian dari pasukan Rusia yang melakukan operasi militer di Ukraina.

Kadyrov sudah berulang kali dituduh Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan pelanggaran HAM. Namun, tudingan itu semuanya dia bantah.

Moskow sendiri pernah berperang dua kali dengan kelompok separatis di Chechnya, sebuah wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia Selatan, menyusul runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Akan tetapi, Moskow sejak itu juga menggelontorkan sejumlah besar uang ke Chechnya untuk membangun wilayah itu kembali dan memberikannya otonomi yang luas.

Rusia telah berulang kali menekankan tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina. Moskow menjelaskan, tujuan dari operasi militer mereka di Ukraina adalah untuk mendemiliterisasi dan “mendenazifikasi” negara tentangganya itu, dengan hanya menargetkan infrastruktur militer.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut