Pemimpin Hamas Ismail Haniya Peringatkan Israel: Jangan Sentuh Masjid Al Aqsa!
DOHA, iNews.id - Pemimpin Hamas Ismail Haniya menegaskan faksi perlawanannya mengingatkan Israel untuk tidak menyentuh Masjid Al Aqsa.
Serangan Israel terhadap tempat suci umat Islam ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi pada Ramadan itu memicu kemarahan publik, tak hanya di Palestina tapi seluruh dunia.
Hamas, organisasi perlawanan yang juga partai politik Palestina, menegaskan akan terus melawan Israel selama Masjid Al Aqsa diserang.
"Kami sudah berulang kali mengingatkan musuh untuk tidak menyentuh Masjid Al Aqsa, kiblat, identitas, keyakinan, dan pemicu revolusi kami," kata Haniya, dalam konferensi pers dari Doha, Qatar, seperti dilaporkan kembali kantor berita Turki, Anadolu.
Dia menegaskan Masjid Al Aqsa merupakan garis merah bagi Hamas. Dia pun mengingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak bermain api.
"Yerusalem dan Masjid Al Aqsa menjadi alasan perjuangan melawan Zionisme," katanya, seraya berterima kasih kepada Qatar karena telah membantu rakyat Palestina.
Palestina dibagi menjadi dua wilayah besar oleh Israel yakni di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Hamas menguasai Gaza sedangkan Tepi Barat oleh faksi Fatah yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas.
Namun perlawanan bersenjata terhadap Israel justru lebih kentara dilakukan dari Gaza, ketimbang Tepi Barat.
Hamas dan pejuang Palestina lainnya pada Minggu dini hari kembali menembakkan roket ke Tel Aviv dan kota lain sebagai respons atas serangan udara Israel yang menghancurkan rumah salah satu pemimpin politik Hamas, Yehya Al Sinwar. Serangan balasan ini juga sebagai respons atas dituntuhkannya gedung 12 lantai tempat berkantor media asing asal Qatar Al Jazeera dan Amerika Serikat Associated Press.
Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan 148 orang, termasuk 41 anak-anak. Sebanyak 950 lainnya luka. Sementara di pihak Israel 10 orang tewas, termasuk dua anak-anak.
Editor: Anton Suhartono