Pemimpin Hamas: Israel Tak Pernah Tepati Janji Sepanjang Sejarah

KAIRO, iNews.id - Pemimpin Hamas Khalil Al Hayya menegaskan, kelompoknya siap mencapai gencatan senjata penuh dengan Israel, namun menuntut jaminan internasiona. Menurut Al Hayya, Israel kerap mengingkari kesepakatan di masa lalu.
Dalam pernyataan di stasiun televisi pemerintah Mesir, Al Qahera News, Al Hayya menegaskan kesiapan untuk membebaskan semua sandera Israel, baik yang hidup maupun mati, dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina sesuai rencana perdamaian yang digagas Presiden AS Donald Trump.
Meski demikian, Al Hayya mengingatkan perundingan berjalan sementara serangan dan blokade terhadap Gaza masih berlangsung.
“Penjajah Israel terus membunuh dan memblokade bantuan, terutama di Gaza utara, sejak kami mengumumkan persetujuan terhadap rencana Trump,” ujarnya, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (8/10/2025).
Al Hayya menegaskan, pelanggaran Israel terhadap kesepakatan bukan hal baru. Dia mencontohkan gencatan senjata pada November 2023 yang dilanggar, kemudian konflik kembali berlanjut.
“Israel tidak pernah menepati janji sepanjang sejarah,” tuturnya, sebagai alasan kenapa Hamas menuntut adanya jaminan dari komunitas internasional.
Karena itulah, kata Al Hayya, Hamas meminta jaminan nyata tidak hanya dari pihak yang memfasilitasi perundingan tetapi juga dari aktor internasional utama termasuk Amerika Serikat.
“Kami tidak memercayainya sedetik pun,” tambahnya, menekankan perlunya mekanisme pengawasan dan jaminan yang lebih kuat agar kesepakatan bisa bertahan.