Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anggota DPR AS Kutuk Kebijakan Trump Larang Masuk Warga Palestina: Kejam!
Advertisement . Scroll to see content

Pemimpin ISIS Abu Al Hassan AL Hashimi Ledakkan Diri saat Dikepung

Kamis, 01 Desember 2022 - 16:26:00 WIB
Pemimpin ISIS Abu Al Hassan AL Hashimi Ledakkan Diri saat Dikepung
Pemimpin ISIS Abu Hassan Al Hashimi Al Quraiashi meledakkan diri saat dikepung di rumah persembunyian di Jasem, Suriah (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

AMMAN, iNews.id - Pemimpin ISIS Abu Al Hassan AL Hashimi Al Quraishi tewas dalam serangan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) pada pertengahan Oktober lalu di Kota Jasem, Provinsi Daraa. Namun kabar tersebut baru diumumkan Pusat Komando Amerika Serikat (AS) (US Centcom) pada Rabu (30/11/2022).

Operasi kali ini bukan dilakukan militer AS, melainkan FSA yang mendapat dukungan dari Negeri Paman Sam.

Beberapa sumber mengatakan kepada Reuters, Abu Al Hassan meledakkan diri saat dia dan para pengawalnya terkepung para personel FSA. Tempat persembunyian Abu Al Hassan dan orang dekatnya diketahui yakni di sebuah rumah.

"Pemimpin dan rekannya meledakkan diri dengan sabuk bom setelah pejuang kami berhasil menyerbu tempat persembunyian mereka," kata Salem al Horani, seorang warga Jasem dan yang ikut serta dalam penggerebekan.

Informasi tewasnya Abu Al Hassan dibenarkan ISIS. Dalam pernyataan yang dikeluarkan juru bicar disebutkan, Al Hassan dibunuh oleh musuh sebelum peperangan. Meski demikian ISIS tak menyebutkan kapan persisnya serangan itu terjadi.

Abu Al Hassan diketahui sebagai pemimpin ISIS ketiga. Dia menggantikan Abu Ibrahim Al Hashimi Al Qurashi yang tewas dalam serangan pasukan elite AS pada Februari lalu. 

Sementara itu FSA sebenarnya sudah berdiri sendiri sejak negara Barat dan Teluk menarik dukungan pada 2018. Kelompok tersebut merupakan oposisi pemerintahan Bashar Al Assad. Para personelnya merupakan bekas anggota militer Suriah yang membelot serta relawan.

Wilayah yang dikuasainya kini sudah direbut pasukan rezim Bashar Al Assad. Berdasarkan hasil rekonsiliasi pada 2018 yang ditengahi Rusia, mereka masih diperbolehkan tinggal di Daraa, tapi harus menyerahkan persenjataan berat.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut