Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Pemimpin Junta Myanmar Min Aung Hlaing Tolak Pengungsi Muslim Rohingya

Senin, 24 Mei 2021 - 21:50:00 WIB
Pemimpin Junta Myanmar Min Aung Hlaing Tolak Pengungsi Muslim Rohingya
Min Aung Hlaing (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

YANGON, iNews.id - Pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing tak akan menerima pengungsi muslim Rohingya di Bangladesh kembali ke wilayahnya di Negara Bagian Rakhine.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Pheonix, Min Aung Hlaing, menganggap etnis Rohingya melanggar hukum di Myanmar sehingga tak bisa kembali.

"Jika tidak mematuhi hukum Myanmar, apa lagi yang perlu dipertimbangkan? Saya tidak percaya ada negara di dunia yang mau melampaui hukum negara untuk menerima pengungsi," kata dia, seperti dilaporkan kembali Reuters, Senin (24/5/2021).

Dia pun mengangguk saat ditanya apakah ini berarti seruan internasional terkait pemulangan pengungsi Rohingya tak akan berhasil.

Min Aung Hlaing termasuk pemimpin militer Myanmar di balik pengungsian sekitar 700.000 muslim Rohingya ke Bangladesh pada 2017. Dengan dalih membasmi kelompok separatis di Rakhine, tentara Myanmar membunuh, membakar, serta memerkosa muslim Rohingya, tindakan yang disebut PBB sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan serta genosida.

Myanmar sebagai negara mayoritas beragama Budha menilai Rohingya bukanlah salah satu dari kelompok etnis mereka.

Menurut Min Aung Hlaing, istilah Rohingya baru muncul sejak negara itu mendapat kemerdekaan dari Inggris pada 1948.

“Setelah kami merdeka, sensus juga mencatat kata Bengali, Pakistan, dan Chittagong, tapi tidak pernah ada Rohingya. Jadi kami tidak pernah menerimanya," ujarnya.

Otoritas Myanmar menyebut Rohingya sebagai Bengali, menyiratkan bahwa mereka berasal dari Bangladesh. Padahal pelacakan sejarah mengungkap mereka sudah mendiami Myanmar selama berabad-abad.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut