Pemimpin Partai Oposisi Turki Akui Kemenangan Erdogan

ANKARA, iNews.id – Koalisi oposisi enam partai Turki, yang mencalonkan Kemal Kilicdaroglu, sebagai capres dalam pemilihan presiden, menerima hasil Pilpres Turki putaran kedua, kemarin. 

“Opini pemilih adalah indikator utama bagi kami, tidak ada yang lebih penting dari kehendak pemilih. Pemilih telah menyampaikan pandangan mereka,” kata Pemimpin Partai Baik, Meral Aksener, pada Minggu (28/5/2023).

Baca Juga

Inilah Kerajaan Eswatini, yang Rajanya Poligami Gila-gilaan hingga 70 Istri

“Kami perlu menangkap pesan itu, memahaminya, dan mengambil tindakan yang diperlukan. Kami akan belajar lagi setelah pemilihan ini,” kata Aksener dalam konferensi pers.

Dia juga mengucapkan selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas kemenangannya. Aksener pun berjanji bahwa partainya akan melanjutkan aktivitas politiknya. 

Baca Juga

Menang Pilpres Turki, Erdogan: Terima Kasih Dipercaya 5 Tahun Lagi

Pada Senin (29/5/2023) malam nanti, enam partai oposisi dalam aliansi itu akan mengadakan pertemuan di markas besar Partai Rakyat Republik di Ankara. Pertemuan atas undangan Kilicdaroglu itu bertujuan untuk meninjau situasi terkini pascapilpres.

Sebelumnya pada Minggu, Kilicdaroglu berbicara di Ankara untuk pertama kalinya sejak hasil awal pilpres menempatkannya di belakang Erdogan. Dia mengklaim hasil itu sebagai pemilu yang paling tidak adil dalam beberapa tahun. 

Baca Juga

Hasil Tak Resmi Pilpres Turki, Erdogan Menang!

Kilicdaroglu pun berjanji untuk melanjutkan perjuangan untuk demokrasi. Dia tidak secara eksplisit mengatakan apakah dia mengakui kekalahannya atau akan menggugat hasil pemilu.

Baca Juga

Pilpres Putaran Kedua, Erdogan Bangga dengan Demokrasi di Turki

Pemungutan suara untuk putaran kedua pilpres di Turki diadakan pada Minggu kemarin. Pada babak lanjutan tersebut, Erdogan berhadapan dengan calon presiden dari kubu oposisi, Kemal Kilicdaroglu.

Erdogan keluar sebagai pemenang dengan perolehan 52,14 persen suara. Sementara Kilicdaroglu meraup 47,86 persen menurut data dari Dewan Pemilihan Tertinggi Turki (YSK).

Editor: Ahmad Islamy Jamil