Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Sebut Uni Emirat Khianati Dunia Islam dan Arab

TEHERAN, iNews.id - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut Uni Emirat Arab (UEA) mengkhianati dunia Islam dengan menormalisasi hubungan dengan Israel.

Lebih khusus, Khamenei menuduh UEA juga mengkhianati negara-negara Arab dan kawasan, di samping Palestina yang telah lama berperang dengan Israel.

Baca Juga

Trump Tetapkan Pemerintah Venezuela sebagai Organisasi Teroris Asing

"UEA mengkhianati dunia Islam, negara-negara Arab, negara-negara di kawasan tersebut, dan Palestina," kata Khamenei, dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah, seperti dilaporkan kembali AFP, Selasa (1/9/2020).

Khamenei menambahkan, pengkhianatan tersebut mungkin tidak berlangsung lama, namun citra buruknya akan terus melekat dan diingat.

Baca Juga

Normalisasi Hubungan UEA-Israel untuk Hadapi Iran di Kawasan Teluk?

Dalam perjanjian tersebut, Israel memang berjanji menangguhkan pencaplokan Tepi Barat dari Palestina. Meski demikian Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan rencana untuk merebut sepertiga wilayah Tepi Barat tetap akan berjalan, termasuk Lembay Yordania.

"Saya berharap Emirat segera bangun dan memberi kompensasi atas apa yang telah mereka lakukan. Penguasa UEA membuka pintu wilayah tersebut bagi Zionis dan mereka telah mengabaikan serta menganggap normal masalah Palestina," ujarnya.

Baca Juga

Presiden Rouhani Sebut Uni Emirat Arab Pengkhianat, Diplomat Iran Dipanggil

Ini merupakan reaksi pertama yang disampaikan Khamenei setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan normalisasi hubungan UEA dan Israel pada 13 Agustus lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah delegasi AS-Israel mendarat di Abu Dhabi, UEA, pada Senin (31/8/2020), menggunakan penerbangan komersial perdana, langsung dari Tel Aviv.

Namun pemerintah Iran sudah lebih dulu mengeluarkan kecaman. Kementerian luar negeri sebelumnya mengecam kesepakatan itu dan menyebutnya sebagai kebodohan strategis.

UEA menurunkan hubungannya dengan Iran pada Januari 2016 menyusul memburuknya hubungan negeri Paramullah dengan Arab Saudi.

Hubungan Iran dan Arab Saudi semakin memburuk pada 2019 setelah serangkaian serangan terhadap kapal tanker di perairan Teluk. Iran membantah terlibat dalam serangan tersebut.

Editor: Anton Suhartono