Pemulangan Pengungsi Rohingya ke Myanmar Ditunda
DHAKA, iNews.id – Pemulangan pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh, ke Myanmar, ditunda. Seharusnya, penulangan tahap pertama dari sekitar 1 juta pengungsi Rohingya dimulai Selasa 23 Januari 2017.
Penundaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti belum selesainya keperluan administrasi, termasuk data pengungsi. Komisioner Pemulangan dan Bantuan Pengungsi Abul Kalam Azad mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan pemulangan tahap pertama dimulai.
“Kami belum memenuhi persyaratan untuk pemulangan pengungsi mulai besok. Banyak persiapan yang harus dilakukan,” kata Azad, dikutip dari AFP, Senin (22/12/2018).
Di antara persiapan yang harus dilakukan adalah membuat pusat transit serta mengompilasi data pengungsi yang akan dipulangkan untuk diverifikasi oleh Pemerintah Myanmar.
Ada dua lokasi di perbatasan yang dibidik untuk menjadi lokasi transit. Di lokasi transit itu, pengungsi akan ditempatkan sebelum menuju Myanmar.
“Tanpa membuat ini (tempat transit), kami belum bisa mengirim pengungsi pulang sama sekali. Pengerjaannya masih berlangsung,” kata Azad.
Sekitar 1 juta pengungsi Rohingya, korban kekerasan oleh militer Myanmar dalam beberapa tahun terakhir, akan dipulangkan dalam 2 tahun. Sebagian besar atau seitar 655.000 di antaranya merupakan pengungsi korban kekerasan sejak 25 Agustus lalu.
Tahap pertama pemulangan sedianya dilakukan mulai Selasa 23 Januari. Myanmar menyiapkan permukiman di lahan seluas 9,7 hektare di Rakhine yang bisa menampung sekitar 30.000 warga Rohingya. Di tempat itu akan dibangun lebih dari 600 hunian bertingkat.
Namun warga Rohingya menolak dipulangkan sebelum persyaratan dipenuhi oleh Mynamar. Mereka khawatir militer kembali melakukan kekerasan, dengan membunuh, memerkosa, serta membakar permukiman, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Di antara persyaratan yang mereka minta adalah pemerintah harus menyeret militer yang terlibat dalam pembantaian etnis Rohingya.
Editor: Anton Suhartono