Peneliti China: Covid-19 Sudah Ada di India dan Bangladesh sebelum Muncul di Wuhan
Jurnal tersebut memicu perdebatan di kalangan virologis yang meragukan metodologi penelitian dengan menyebutnya tidak jelas. Sedangkan, mantan pejabat Badan Pengontrolan Penyakit China meyakini penemuan tersebut sebagai bukti bahwa Covid-19 bukan berasal dari Wuhan.
Penelitian ilmuwan Italia itu kemudian mendorong peneliti dari China menguji isu yang sama dan mengajukan hipotesa bahwa virus Sars-CoV-2 sudah ada di beberapa benua sebelum merebak di Wuhan. Mereka berasumsi, penularan antar-manusia pertama mungin terjadi di sub-benua India.
Bagian dari penelitian tersebut dipublikasi dalam jurnal Molecular Phylogenetics pada Selasa (24/11/2020). Penelitian tersebut dipimpim oleh Dr Shen Libing dari Shanghai Institute for Biological Sciences.
Jurnal terkait berjudul "The Early Cryptic Transmission and Evolution of Sars-CoV-2 in Human Hosts" dipublikasi pada 17 November di ssrn.com. Jurnal tersebut mengungkap hasil penelitian rantai virus yang berasal dari 17 negara dan wilayah, serta melacak awal penyebaran di India atau Bangladesh.
Asal Covid-19 masih memicu kontroversi
Namun, publikasi pracetak tersebut belum diulas oleh rekan sejawat atau ilmuwan lain. Artinya, temuan ini tidak bisa ditafsirkan sebagai sebuah kesimpulan.