Penembakan Donald Trump, Pelaku Pernah Serukan Iran Bunuh sang Mantan Presiden karena Kecewa
Routh juga menyebut Trump melakukan kesalahan besar karena membawa AS keluar dari kesepakatan perjanjian nuklir dengan Iran pada 2018.
Masih dalam buku karyanya, Routh mengaku pernah mendukung Trump, namun kemudian kecewa. Oleh karena itu, dia menilai Trump harus bertanggung jawab atas kekecewaannya itu.
"Tetapi saya cukup jantan untuk mengatakan bahwa saya salah menilai dan membuat kesalahan besar dan (untuk) Iran, saya minta maaf. Anda bebas membunuh Trump dan juga saya atas kesalahan penilaian tersebut dan membatalkan kesepakatan (nuklir)," demikian isi tulisan, seperti dilaporkan kembali Anadolu, Selasa (17/9/2024).
Hasil penyelidikan lain juga mengungkap, Routh berusaha merekrut pejuang untuk berperang di Ukraina guna melawan Rusia.
Selain itu, dia memiliki situs web yang berupaya mengumpulkan dana dan merekrut tentara bayaran untuk berperang membantu Ukraina.
Editor: Anton Suhartono