Penembakan Massal di Mal Bunuh 8 Orang, Polisi Tak Sebut Teroris karena Motif Pelaku Masih Misterius
AUSTIN, iNews.id – Kepolisian Texas terus mendalami kasus penembakan massal yang membunuh delapan orang di salah satu mal di negara bagian AS itu, akhir pekan lalu. Saat ini, aparat berwenang masih menyelidiki apa motif pelaku melakukan serangan itu.
Departemen Keamanan Publik Texas pada Minggu (7/5/2023) waktu setempat mengonfirmasi identitas pelaku penembakan pada Sabtu (6/5/2023) itu sebagai Mauricio Garcia. Lelaki berusia 33 tahun itu tercatat sebagai warga Kota Dallas, Texas.
Polisi mengatakan, Garcia membunuh delapan orang dan melukai sedikitnya tujuh orang di mal Allen Premium Outlets di Allen, pinggiran utara Dallas, pada Sabtu sore waktu AS. Dia akhirnya tewas di tangan polisi.
Reuters melansir, pembunuhan massal tersebut adalah insiden terbaru dari setidaknya 199 kasus penembakan massal yang terjadi di Amerika Serikat sampai sejauh ini sepanjang 2023. Data tersebut diperoleh dari kelompok nirlaba Gun Violence Archive. Kelompok itu mendefinisikan penembakan massal sebagai penembakan yang menyebabkan sedikitnya empat korban terluka atau terbunuh.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, Presiden AS Joe Biden kembali mendesak Kongres AS agar melarang peredaran senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi di kalangan warga sipil. Dia juga meminta diakhirinya kekebalan hukum bagi para produsen senjata.
Presiden AS itu mencatat bahwa Garcia telah menggunakan senapan AR-15 dan mengenakan perlengkapan taktis.
Hingga Minggu malam, aparat penegak hukum Texas belum merilis detail apa pun tentang kemungkinan motif, atau identitas para korban. Media yang berafiliasi dengan ABC News melaporkan, penyelidik telah menemukan beberapa pistol, senapan panjang, dan amunisi di dalam mobil Garcia di lokasi penembakan.