Penemuan Arkeolog Paling Misterius dan Aneh, Ada Kerangka Alien
JAKARTA, iNews.id – Penemuan arkeolog paling misterius dan aneh berikut ini bisa bikin kita penasaran. Pasalnya, teka-teki seputar objek tersebut belum terpecahkan hingga sekarang.
Penemuan arkeologi tak melulu berupa harta karun kuno yang terdapat di makam raja-raja zaman dahulu. Benda-benda purbakala hingga fosil-fosil yang berusia ribuan tahun pun dianggap sangat berharga oleh para arkeolog.
Tidak semua penemuan itu dapat dipecahkan dengan mudah oleh para peneliti. Berikut beberapa di antaranya yang dianggap paling misterius dan aneh yang pernah ditemukan.
Sebuah geoglif besar—dan mungkin terbesar di dunia—ditemukan di Gurun Thar di India. Gambar itu meliputi area seluas sekitar 51 acre (20,8 hektare) di dekat perbatasan India dengan Pakistan. Objek ini terdiri atas beberapa spiral dan garis meliuk-liuk yang bolak-balik.
Untuk menyusuri sepanjang garis geoglif itu, dibutuhkan perjalanan sejauh 48 km. Geoglif itu diperkirakan berusia sekitar 150 tahun. Akan tetapi, tujuan pembuatannya sampai saat ini masih belum jelas.
Geoglif itu sulit dilihat dari tanah. Temuan itu pertama kali terdeteksi oleh tim ilmuwan yang menganalisis lanskap menggunakan Google Earth.
Geoglif itu terletak di dekat beberapa tugu batu atau tumpukan batu yang diukir dengan gambar dewa Hindu seperti Krishna dan Ganesha. Hal tersebut semakin membuat peneliti kesulitan mengartikan maknanya.
Ketika para arkeolog yang mempelajari situs Swedia dari Abad Kelima, mereka menemukan kerangka manusia tergeletak di lantai sebuah rumah. Mereka pun bertanya-tanya mengapa tidak ada yang mengubur mayat itu.
Mereka kemudian menemukan mayat-mayat yang lain satu demi satu. Semua jasad itu menunjukkan tanda-tanda telah dieksekusi dengan pedang, kapak, dan tongkat dan kemudian ditinggalkan sampai dinding rumah mereka runtuh menimpa mereka.
“Kami sadar bahwa ini sebenarnya adalah pembantaian,” ujar Clara Alfsdotter, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Linnaeus di Swedia yang juga arkeolog di Museum Bohusläns.
Mereka telah menemukan 26 mayat sampai sejauh ini. Ada juga temuan ikan yang setengah dimakan, yang menunjukkan serangan terhadap para korban dilakukan secara tiba-tiba. Peneliti juga mendapati koin dan perhiasan di lokasi tersebut.
Sayangnya, mereka belum menemukan petunjuk tentang si penyerang.
Yang paling membuat ngeri, peneliti menemukan kerangka seorang anak berusia 5 tahun dan bayi yang baru berumur beberapa bulan. Sebagian tulang mereka hangus—yang berkemungkinan mereka jatuh ke dalam api yang sedang berkobar atau sengaja dibakar.
Sebuah kerangka remaja berusia sekitar 14 tahun ditemukan dengan kakinya yang terletak di atas tengkorak lain. Ini menunjukkan bahwa dia tersandung tubuh orang lain, jatuh, dan tidak pernah bangun lagi.
Seorang peternak menemukan rumah lubang kuno, garis batu prasejarah, lukisan, dan peralatan batu di seluruh properti seluas 4.000 hektare yang disebut Range Creek. Artefak itu ditinggalkan oleh suku misterius yang dinamai “Indian Fremont”. Suku tersebut tinggal di daerah itu 1.000 tahun yang lampau.
Artefak itu pun tidak pernah tersentuh berkat Gerbang Wilcox dan tanda “jalan ditutup”, yang didirikan untuk mencegah para pemburu.
Kini, situs Range Creek diawasi oleh Utah Museum of Natural History. Situs ini dibuka untuk umum, tetapi jumlah pengunjung yang diizinkan masuk setiap harinya dibatasi.
Pada 2003, kerangka setinggi enam inci dengan kepala runcing ditemukan secara alami sebagai mumi di Gurun Atacama Chili. Banyak orang mengklaim kerangka itu memiliki karakteristik kepadatan tulang anak berusia 6 tahun, meskipun ukurannya kecil. Namun para ilmuwan menilai itu adalah kerangka alien.
Sejak itu, mereka mempelajari DNA dari kerangka anak kecil itu. Para peneliti menemukan tujuh mutasi berbeda dari gennya yang terlibat dengan pertumbuhan, tetapi mereka tidak yakin apa yang menyebabkan malformasi tulangnya.
Dibangun hampir 5.000 tahun silam di tempat yang sekarang bernama Kairo, kompleks tiga piramida dengan yang terbesar, Khufu, mendominasi situs ini. Piramida tersebut diklaim sebagai bukti penghormatan rakyat Mesir Kuno terhadap para firaun (raja) mereka, di samping seluk-beluk kepercayaan mereka pada kehidupan setelah kematian.
Para arkeolog hingga kini masih masih mencari petunjuk tentang siapa yang membangun monumen besar, bagaimana dan mengapa ia dibuat. Arkeolog juga terus menelusuri terowongan dan lubang baru di dalam piramida.
Editor: Ahmad Islamy Jamil