Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Tak Punya Mekanisme Terima Pengungsi Gaza melalui Penerbangan Carter
Advertisement . Scroll to see content

Pengadilan Thailand Larang Mantan PM Thaksin Shinawatra Ikuti Pertemuan ASEAN di Indonesia

Jumat, 07 Maret 2025 - 11:25:00 WIB
Pengadilan Thailand Larang Mantan PM Thaksin Shinawatra Ikuti Pertemuan ASEAN di Indonesia
Pengadilan Thailand menolak permintaan mantan PM Thaksin Shinawatra menghadiri pertemuan ASEAN di Indonesia (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

BANGKOK, iNews.id - Pengadilan Thailand menolak permintaan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra untuk menghadiri pertemuan ASEAN di Indonesia. Pria yang juga ayah dari Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra itu dicegah keluar negeri atas dakwaan pidana yakni penghinaan terhadap keluarga kerajaan.

Dia mengajukan permintaan ke pengadilan pidana di Bangkok pada Kamis (6/3/2025) untuk terbang ke Jakarta pekan ini. Jika pengadilan menyetujui permintaannya, Thaksin diharusnya menyerahkan sejumlah uang jaminan serta menandatangani prosedur hukum.

Namun dalam sidang pengadilan pada Kamis pukul 15.00 waktu setempat, hakim memutuskan alasan untuk mengizinkan Thaksin meninggalkan Thailand tidak cukup kuat.

Pada Januari lalu, pengadilan memberinya izin untuk pergi ke Malaysia guna menghadiri sebuah pertemuan. Saat itu dia harus membayar uang jaminan 5 juta baht atau sekitar Rp2,4 miliar serta menandatangani komitmen untuk melapor diri dalam waktu 3 hari.

Sebulan kemudian, Thaksin diizinkan menghadiri pertemuan ASEAN di Brunei Darussalam. Setelah itu permohonan untuk menghadiri pertemuan ASEAN di Vietnam dan Kamboja ditolak.

Thaksin ditunjuk sebagai penasihat informal Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim terkait kepemimpinan ASEAN pada 2025.
Pengumuman mengenai posisi Thaksin itu disampaikan pada 16 Desember 2024 saat konferensi pers di Putrajaya. Saat itu Anwar mengumumkannya didampingi Perdana Menteri Paetongtarn.

Anwar menjelaskan alasan menunjuk Thaksin, yakni pengalamannya yang panjang sebagai negarawan serta bisa memberikan wawasan terkait masalah-masalah berkaitan dengan ASEAN.

Pengangkatannya sebagai penasihat dipandang sebagai langkah strategis, khususnya dalam menangani masalah-masalah di kawasan yang kompleks, seperti krisis Myanmar yang sedang berlangsung.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut