Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sule Murka ke Resbob: Mulut Anda Lebih Najis daripada Anjing!
Advertisement . Scroll to see content

Pengusaha Asal China Ditangkap karena Sebut Presiden Kenya 'Monyet'

Kamis, 06 September 2018 - 16:38:00 WIB
Pengusaha Asal China Ditangkap karena Sebut Presiden Kenya 'Monyet'
Uhuru Kenyatta (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

NAIROBI, iNews.id - Seorang pengusaha asal China ditangkap kepolisian Kenya atas tuduhan rasisme. Kasus ini terungkap setelah video saat dia melontarkan ejekan tersebut beredar di media sosial.

Departemen imigrasi Kenya menyatakan, pria bernama Liu Jiaqi itu kini dalam proses untuk dideportasi.

"Izin kerjanya sudah dibatalkan dan dia akan dideportasi karena alasan rasis," demikian pernyataan departemen imigrasi, dikutip dari AFP, Kamis (6/9/2018).

Dalam tayangan berdurasi 2,5 menit tampak Liu cekcok dengan seorang karyawannya. Di situlah terlontar pernyataan rasis.

"Semua orang, setiap orang Kenya seperti monyet, bahkan Uhuru Kenyatta (Preside Kenya). Semuanya," kata dia.

Itu bukan ejekan terakhirnya. Setelah para karyawan memintanya agar meninggalkan Kenya, dia kembali mengejek.

"Saya tidak dianggap di sini. Saya juga tidak suka di sini, seperti monyet. Saya tidak suka berbicara dengan mereka, baunya tidak enak, miskin, bodoh, dan hitam. Saya tidak menyukai mereka. Kenapa bukan orang kulit putih saja, seperti Amerika?" ujarnya.

Dia mengaku bertahan di Kenya karena alasan bisnis semata. Namun tidak diketahui apa bisnis yang digelutinya di Kenya.

Sementara itu, warganet Kenya geram dengan pernyataan Liu. Mereka meminta pihak berwenang tak langsung mendeportasi Liu, tapi diproses hukum terlebih dulu.

Ironisnya, Presiden Kenyataa sedang berada di China untuk menghadiri pertemuan terkait rencana pemerintah yang akan menggelontorkan investasi sebesar 60 miliar dolar di Afrika.

Ini bukan kali pertama warga China terlibat kasus rasisme di Kenya. Tiga tahun lalu, sebuah restoran di Nairobi ditutup pihak berwenang karena menerapkan kebijakan, tidak menerima pelanggan kulit hitam di atas pukul 17.00.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut