WASHINGTON DC, iNews.id – Departemen Pertahanan AS (Pentagon) akhir pekan ini menyatakan bakal menunda rencana pemberian vaksin Covid-19 kepada para tahanan kasus terorisme di penjara Teluk Guantanamo. Keputusan itu menyusul protes dari sejumlah kalangan yang mendesak Pemerintah AS agar memprioritaskan vaksinasi kepada para pekerja garis depan dan lansia Amerika yang rentan.
“Tidak ada tahanan Guantanamo yang divaksinasi,” demikian cuitan Juru Bicara Pentagon, John Kirby, dikutip kembali laman Alarabiyah, Minggu (31/1/2021).
Bisa Picu Gelombang Pengungsi, Mesir Peringatkan Israel Tak Buka Perlintasan Rafah Secara Sepihak
“Kami menghentikan sementara rencana itu lebih lanjut, karena kami sedang meninjau protokol perlindungan pasukan. Kami tetap berkomitmen pada kewajiban kami untuk menjaga keamanan pasukan kami,” ujarnya.
Pangkalan Angkatan Laut di Teluk Guantanamo, Kuba, menampung para tahanan terorisme AS, termasuk tokoh al-Qaeda yang dituduh sebagai perencana serangan 9/11, Khalid Sheikh Mohammed.
Virus Corona Teror Pentagon, Wamenhan AS Positif Covid Usai Bertemu Delegasi Lithuania
Sebelumnya, awal pekan ini, Pentagon menyatakan kepada media AS bahwa mereka akan memberikan vaksin corona kepada para tahanan dan narapidana. Pemberian vaksin itu atas dasar sukarela"
Namun, rencana itu ditentang oleh anggota parlemen AS dari Partai Republik, termasuk anggota Kongres AS Kevin McCarthy.
“Presiden Biden mengatakan kepada kami, dia memiliki rencana untuk mengalahkan virus (corona) pada hari pertama (menjabat sebagai presiden AS). Tapi, dia tidak pernah memberi tahu kami soal pemberian vaksin kepada para teroris sebelum masyarakat Amerika,” cuitnya di Twitter.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku