Penumpang Paksa Buka Pintu, Pesawat Israel Tujuan London Mendarat Darurat di Serbia

BEOGRAD, iNews.id - Maskapai Wizz Air dari Tel Aviv Israel dengan tujuan ke London terpaksa mendarat di Serbia. Penyebabnya, ada penumpang yang memaksa membuka pintu saat pesawat sedang terbang. 

Pesawat dengan nomor W9 4452 akan menuju Bandara Luton di London. Penumpang lainnya diberi kompensasi menginap semalam di Serbia usai insiden terjadi seperti dikutip dari The Times Israel, Kamis (7/9/2023).

Baca Juga

Militer Thailand Ngamuk, Bombardir 5 Kasino Kamboja

Wizz Air mengonfirmasi insiden tersebut dan mengaitkannya dengan seorang penumpang yang bermasalah.

"Perusahaan sedang mengurus penerbangan lanjutan semua pelanggan ke London. Keselamatan dan keamanan penumpang dan awak pesawat adalah prioritas utama perusahaan," demikian pernyataan tersebut.

Baca Juga

Peristiwa 5 September: Pesawat Mandala Airlines Jatuh di Medan, 100 Orang Tewas

Belum jelas apakah penumpang yang dimaksud adalah warga Israel.

Pada bulan Juli, penerbangan Easyjet dari Tel Aviv ke Amsterdam melakukan pendaratan darurat di Venesia setelah seorang penumpang yang dilaporkan mabuk menyerang penumpang lain di pesawat.

Baca Juga

Penemuan BJ Habibie yang Mendunia, Nomor 1 Pesawat Pertama yang Terbang di Langit Bandung

Seorang penumpang yang ada di pesawat memposting tentang insiden tersebut di Facebook dan menjelaskan bagaimana polisi Italia menahan pria tersebut ketika pesawat mendarat. Namun, penumpang itu mencoba melarikan diri saat polisi membawanya pergi. 

Penumpang yang bermasalah akhirnya ditangkap lagi dan dibawa oleh polisi. Setelah menunggu beberapa saat, penerbangan tersebut dilanjurkan ke Amsterdam.

Baca Juga

Rusia Buka Kemungkinan Prigozhin Jadi Korban Pembunuhan Setelah Pesawatnya Jatuh

Minggu lalu, sebuah pesawat Air Seychelles dengan lebih dari 100 warga Israel melakukan pendaratan darurat di Arab Saudi karena masalah listrik. 

Penumpang menghabiskan malam di Jeddah dan kemudian naik pesawat yang menjadi penerbangan penumpang langsung pertama dari Arab Saudi ke Israel.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq