Penutupan Bandara Yaman Bagai Hukuman Mati bagi Ribuan Orang
SANAA, iNews.id - Berbagai organisasi bantuan mengecam koalisi pimpinan Arab Saudi karena menutup bandara di ibu kota Yaman. Mereka menyebut penutupan itu menghalangi ribuan warga sipil yang sakit ke luar negeri untuk menjalani perawatan medis yang mendesak.
Norwegian Refugee Council (NRC) dan CARE menyatakan, penutupan bandara Sanaa selama tiga tahun sama saja dengan 'hukuman mati' bagi banyak warga Yaman yang sakit.
Pada Senin (5/8/2019), mereka mengimbau pihak-pihak yang berperang di Yaman agar mencapai kesepakatan untuk membuka kembali bandara bagi penerbangan komersial.
"Hal ini untuk meringankan penderitaan kemanusiaan yang ditimbulkan oleh penutupan itu," kata mereka, seperti dilaporkan Associated Press, Rabu (7/8/2019).
Koalisi pimpinan Saudi, yang mendukung pemerintah Yaman yang diakui internasional, telah berperang melawan pemberontak Houthi sejak 2015. Koalisi juga telah memblokade pelabuhan-pelabuhan yang memasok daerah-daerah yang dikuasai Houthi.
Direktur NRC di Yaman, Mohammed Abdi, mengatakan tidak ada pembenaran bagi tindakan menghalangi perawatan medis untuk menyelamatkan nyawa seseorang.
Editor: Nathania Riris Michico