Peran Masjid Quba di Masa Rasulullah, Bahas Permasalahan Umat hingga Berkumpulnya Cendekiawan
Pertama, membangun akidah umat. Di sana, para sahabat dari kelompok anshar dan muhajirin berkumpul menjadi satu kesatuan. Mereka mendengarkan ajaran-ajaran tauhid dan syariat Islam dari Rasulullah dan melaksanakan shalat berjemaah.
Berkaitan dengan tugas dakwah Rasulullah untuk menyampaikan risalah Ilahiyyah sebagai khatamul anbiya wal mursalin, meluruskan tauhid dan akidah umatnya. Asyhadualla ilaaha illallahu wa asyhaduanna muhammadar rasulullah adalah kalimat syahadat yang menjadi kekuatan dakwah Nabi Muhammad SAW dalam mengokohkan akidah kepada penduduk Yatsrib (nama Madinah sebelumnya).
Kedua, sebagai titik kumpul, tempat diskusi Rasulullah dan para sahabat untuk membahas persoalan umat, mulai dari sosial, ekonomi, sampai politik. Hingga kemudian Masjid Quba menjadi tempat berkumpulnya para cendekiawan, pengusaha, dan praktisi bisnis. Mereka duduk bersama membangun gerakan dakwah Rasulullah.
Hingga kini, Masjid Quba selalu ramai dikunjungi terutama, oleh jemaah haji dan umrah. Seiring perkembangan zaman, bangunan Masjid Quba mengalami renovasi dan perluasan yang dapat menampung hingga 20.000 jemaah untuk beribadah.
Ustaz Ahmad Shonhaji, Dai Dompet Dhuafa; Kemenag
Editor: Anton Suhartono