Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Kedubes Azerbaijan di Kiev Hancur akibat Terkena Rudal Ukraina bukan Rusia
Advertisement . Scroll to see content

Perang Azerbaijan-Armenia di Perbatasan Kembali Terjadi, Tewaskan Warga Sipil

Minggu, 27 September 2020 - 15:16:00 WIB
Perang Azerbaijan-Armenia di Perbatasan Kembali Terjadi, Tewaskan Warga Sipil
Perang antara tentara Azerbaijan-Armenia di wilayah perbatasan kembali pecah. Beberapa warga sipil dilaporkan jadi korban tewas. (foto: Middle east Institute)
Advertisement . Scroll to see content

NAGORNY, iNews.id - Pertempuran sengit antara tentara Azerbaijan dan Armenia pecah di wilayah sengketa Nargony Karabakh, Minggu (27/9/2020) waktu setempat. Kedua belah pihak saling tuding sebagai pemicu pertempuran yang menewaskan korban sipil.

AFP melaporkan, tentara Baku menuduh pasukan separatis menembak jatuh dua helikopter militer Azerbaijan. Sedangkan militer Armenia mengaku penembakan tersebut sebagai balasan setelah pasukan Baku mengebom sejumlah kantong pertahanan milisi Armenia.

Kepresidenan Azerbaijan mengatakan pada tentara Azerbaijan mulai mengebom di sepanjang garis depan tentara Karabkh dan menyasar warga sipil termasuk di kota utama kawasan itu, Stepanakert.

"Ada laporan tentara dan warga sipil yang meninggal dunia dan terluka," ungkapnya.

Pernyataan itu dirilis tak lama setelah juru bicara separatis Armenia mengklaim berhasil menembak jatuh dua helikopter Azerbaijan dan tiga pesawat tak berawak (drone).

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pihaknya melancarkan serangan balasan untuk menekan aktivits tempur Armenia dan menjamin keselamatan penduduk.

Sementara itu, Perdana Menteri Armenia mengobarkan semangat juang para tentaranya dengan menuliskan kalimat-kalimat patriotik di media sosia.

"Mari kita berdiri tegak membela negara kita, pasukan kita...dan kita akan menang," demikian tulisan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, di media sosial Facebook.

"Hidup tentara Armenia yang agung," lanjutnya.

Separatis etnis Armenia berhasil merebut kota Karabakh dan Baku dalam perang tahun 1990-an yang merenggut setidaknya 30.000 nyawa.

Nagorny-Karabakh merupakan wilayah perbatasan dua negara, diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan tetapi dikendalikan oleh etnis Armenia.

Pembicaraan untuk menyelesaikan sengketa Nagony-Karabakh--salah satu konflik terburuk yang muncul sejak keruntuhan Uni Soviet tahun 1991--sebagian besar terhenti sejak perjanjian gencatan senjata tahun 1994.

Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat telah berupaya menengahi perdamaian sebagai "Grup Minsk" tetapi dorongan besar terakhir untuk kesepakatan damai gagal pada tahun 2010.

Azerbaijan yang memiliki kekayaan sumber daya alam banyak berinvestasi pada kekuatan militernya dan berulang kali berjanji untuk merebut kembali Karabakh dengan paksa.

Armenia mengatakan akan mempertahankan wilayah itu, yang telah mendeklarasikan kemerdekaannya tetapi sangat bergantung pada Yerevan.

Pada 15 Juli lalu, bentrokan tentara Azerbaijan dan Armenia di wilayah Karabakh menewaskan 11 perwira Azerbaijan termasuk seorang jenderal sedangkan di pihak Armenia empat tentaranya tewas, termasuk dua perwira.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut