Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

Perang Rusia-Ukraina Bikin Negara-negara Afrika Dilema, Kenapa?

Senin, 07 Maret 2022 - 16:30:00 WIB
Perang Rusia-Ukraina Bikin Negara-negara Afrika Dilema, Kenapa?
Perang Rusia-Ukraina membuat negara-negara Afrika dalam situasi sulit. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Perang Rusia-Ukraina membuat negara-negara Afrika dalam situasi sulit. Sejumlah negara juga memilih bersikap netral atas perang tersebut. 

Ilmuwan politik di Universitas Kyambogo Uganda, Sultan Kakuba mengatakan, sejumlah negara menghindari berpihak karena takut mengganggu sekutu.

“Banyak negara di benua Afrika mendapatkan peralatan militer dari Rusia, mungkin tidak ingin mengutuk invasi Ukraina. Di samping itu, mayoritas negara-negara ini juga tergabung dalam Gerakan Non-Blok,” katanya seperti dilansir dari Anadolu.

Gerakan Non-Blok saat ini merupakan forum 120 negara berkembang. Gerakan ini dibentuk dengan partisipasi 29 negara pada 1961 ketika dunia mulai terpolarisasi antara Timur dan Barat. 

Negara-negara tersebut berkomitmen untuk menjaga kebijakan luar negeri mereka tidak selaras dan tidak berpartisipasi dalam blok militer dan politik. Mereka juga menekankan perlunya hidup berdampingan secara damai berdasarkan prinsip-prinsip kemerdekaan dan kesetaraan.

Kakuba mengatakan posisi Afrika dalam konflik itu diumumkan pekan lalu ketika PBB menggelar pemungutan suara terkait perang Rusia-Ukraina. Beberapa lusin negara Afrika, termasuk Afrika Selatan, abstain dari pemungutan suara. Sementara enam tidak berpartisipasi untuk menghindari keberpihakan.

"Meskipun beberapa negara mengambil posisi netral, konflik ini pada akhirnya akan membagi Afrika menjadi dua blok. Satu mendukung invasi Ukraina, dan yang lainnya melawan Rusia," katanya. 

Namun, beberapa orang berpendapat bahwa kegagalan untuk mengutuk perang dan agresi Rusia terhadap Ukraina tidak berarti bahwa mereka telah memilih pihak agresor.

“Ketika seekor gajah menginjak ekor tikus dan Anda mengatakan Anda netral, dia tidak akan menghargai kenetralan Anda,” Abdirazak Mohammed, seorang mahasiswa di Johannesburg.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut