Perang Saudara di Sudan Terus Berlanjut, Mayat Korban Tergeletak di Jalanan
KHARTOUM, iNews.id- Mayat-mayat berserakan di jalanan ibu kota Khartoum, Sudan. Korban terus bertambah akibat perang saudara antara militer Sudan dan pasukan paramiliter RSF.
“Mayat orang-orang berpakaian militer tergeletak di jalanan pusat kota setelah pertempuran,” kata saksi seperti dikutip dari AFP, Jumat (10/11/2023).
Konflik itu juga menyerang fasilitas medis di Khartoum. Sejak April, pasukan yang setia kepada kepala angkatan darat Abdel Fattah Al-Burhan telah berperang dengan pasukan paramiliter RFF yang dipimpin oleh mantan deputinya, Mohamed Hamdan Daglo.
Pertempuran sengit terus berlanjut di Khartoum dan sekitarnya, serta di wilayah barat yang luas, Darfur, di mana beberapa bentrokan paling berdarah terjadi.
RSF mengklaim menguasai semua kota besar di Darfur kecuali satu. Konflik itu dikhawatirkan mengarah kepada pembantaian massal yang bersifat etnis.
“Ratusan ribu warga sipil dan pengungsi sekarang dalam bahaya besar di Al-Fasher, Darfur Utara,” kata Koordinator PBB untuk Darfur, Toby Harward.
Harward menyebut jika RSF dan tentara Sudan berperang untuk menguasai kota tersebut, itu akan berdampak mengerikan pada warga sipil.
Kedutaan Besar AS di Khartoum sangat terganggu oleh laporan saksi mata tentang pelanggaran hak asasi manusia serius oleh RSF.
Sejak pertempuran pecah antara pasukan yang setia kepada Burhan dan Daglo, lebih dari 10.000 orang telah tewas di Sudan. Sekitar enam juta orang telah terusir dari rumah mereka.
Lebih dari 366.000 orang telah melarikan diri ke Sudan sejak dimulainya perang. Konflik itu dapat menyebabkan krisis pengungsian.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq