Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kaleidoskop 2025: Daftar Negara yang Diserang Israel Sepanjang Tahun Ini
Advertisement . Scroll to see content

Perbandingan Kekuatan Militer Israel dan Hizbullah Lebanon, Jet Tempur F-35 Vs Rudal dan Drone

Minggu, 29 September 2024 - 14:08:00 WIB
Perbandingan Kekuatan Militer Israel dan Hizbullah Lebanon, Jet Tempur F-35 Vs Rudal dan Drone
Perbandingan kekuatan militer Israel dan Hizbullah, termasuk personel dan senjata (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perbandingan kekuatan militer Israel dan Hizbullah Lebanon menarik diketahui. Kedua pihak di ambang perang besar setelah kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Jumat (27/9/2024).

Kematian Nasrallah akan memicu pembalasan kelompok yang didikung Iran tersebut. Di sisi lain, Israel juga memanfaatkan momentum ketiadaan kepemimpinan Hizbullah dengan melancarkan invasi ke wilayah Lebanon.

Beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) menyebutkan serangan darat Israel ke Lebanon tampaknya akan terjadi dalam waktu dekat. Hal itu didasarkan pada pengerahan lebih banyak pasukan Israel ke perbatasan dengan Lebanon.

Lantas jika perang besar terjadi, siapa yang diprediksi akan memenangkannya? Meskipun Hizbullah hanya partai politik serta entitas perlawanan, bukan pemerintahan, kemampuan militernya tak bisa dianggap sebelah mata.

Hizbullah telah beberapa kali terlibat perang dengan Israel, sebelum ini terjadi pada 2006. Tak heran, kelompok ini dibentuk, salah satu alasannya untuk melawan Israel yang mencaplok wilayah Lebanon.

Perlu diketahui, Israel selalu gagal merebut wilayah yang dikuasai Hizbullah di Lebanon dalam perang sebelumnya.

Perbandingan kekuatan militer Israel dan Hizbullah, seperti dikuti dari Newsweek:

1. Hizbullah

Hizbullah merupakan salah satu aktor non-negara paling bersenjata lengkap di dunia. Sebagian besar kekuatan militernya didukung oleh Iran.

Hizbullah lahir selama perang saudara Lebanon pada 1980-an, awalnya dibentuk untuk memerangi pendudukan Israel di Lebanon Selatan. Pendudukan Israel berlangsung hingga 2000 hingga seluruh pasukan Zionis ditarik dari wilayah Lebanon.

Sejak itu sayap militer Hizbullah tumbuh secara signifikan, bahkan lebih kuat daripada tentara nasional Lebanon.

Kekuatan militer Hizbullah terletak pada persenjataannya yang luas, mencakup lebih dari 150.000 roket dan rudal. Senjata-senjata tersebut antara lain adalah roket artileri tanpa pemandu, termasuk Katyusha, hingga rudal berpemandu presisi.

Senjata-senjata utama dalam gudang persenjataan mereka meliputi roket Raad, Fajr, dan Zilzal buatan Iran.

Hizbullah juga meningkatkan kemampuan roket-roket yang awalnya tanpa pemandu, kini dipasangi sistem pemandu presisi. Teknologi itu secara signifikan meningkatkan akurasi dan tingkat ancamannya terhadap Israel.

Kelompok tersebut juga memiliki rudal antitank canggih, seperti Kornet buatan Rusia dan Toophan buatan Iran. Toophan diketahui versi rekayasa dari rudal TOW AS. 

Rudal-rudal tersebut terbukti efektif melawan kendaraan lapis baja Israel, khususnya selama Perang Lebanon 2006. 

Selain itu, Hizbullah terkadang menggunakan rudal permukaan ke udara dan mengklaim telah menjatuhkan drone-drone Israe. Ini menunjukkan Hizbullah memiliki kemampuan tinggi dalam melawan ancaman udara dari Israel, khususnya drone.

Sementara itu kemampuan antikapal Hizbullah mencakup rudal Yakhont buatan Rusia. Keandalan rudal itu telah ditunjukkan dengan serangan terhadap kapal perang Israel pada 2006. 

Hizbullah juga mengoperasikan drone serbu dan pengintai buatan lokal, termasuk Ayoub dan Mersad. Rudal dan drone itu menjadi tantangan tersendiri bagi sistem pertahanan Iron Dome Israel. Serangan-serangan rudal dan drone Hizbullah belakangan ini gagal dicegat oleh Iron Dome.

Israel

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memiliki sekitar 173.000 tentara aktif dan sekitar 300.000 tentara cadangan. Tambahan 300.000 itu merupakan hasil kebijakan atas eskalasi sejak Oktober 2023.

Militer Israel juga didukung oleh anggaran cukup besar sekitar 24,3 miliar dolar AS, belum termasuk bantuan dari AS, termasuk teknologi militer.

Israel memiliki sekitar 2.200 tank, mayoritas Merkava, serta sekitar 300 meriam artileri, 650 senjata mobile, dan 300 sistem artileri roket Sistem Roket Peluncur Ganda M270 yang dikembangkan AS.

Angkatan Udara Israel yang dianggap sebagai yang terkuat di kawasan, mengoperasikan jet tempur canggih Kfir dan F-35 Lightning II yang diperoleh dari AS.

IDF juga dikenal dengan pasukan khususnya, seperti unit Sayeret Matkal, yang memainkan peran penting dalam kontraterorisme dan operasi target bernilai tinggi.

IDF juga memiliki kapasitas militer yang lebih konvensional, tetapi Hizbullah juga memiliki kemampuan militer yang signifikan.

Israel mengandalkan serangan udara menggunakan jet tempur ke Gaza maupun Lebanon. Serangan menggunakan rudal udara ke permukaan bisa dilakukan untuk menghancurkan bangunan dan target bawah tanah. Penggunaan jet tempur dianggap lebih efektif karena sistem pertahanan udara Hizbullah masih kalah.

Sementara itu Hizbullah mengandalkan rudal dan drone untuk menyerang wilayah Israel, tak menggunakan pesawat militer. Serangan itu terbukti efektif dengan menghantam beberapa fasilitas penting, termasuk markas badan intelijen Mossad.

Siapa yang Diprediksi Akan Menang?

Pengamat militer yang juga direktur senior di Program Timur Tengah Dewan Atlantik, William F Wechsler, mengatakan Hizbullah merupakan kekuatan militer yang didanai dengan sangat baik.

"Mereka tangguh dalam pertempuran," kata Wechsler, kepada Newsweek.

Meski demikian, dia melihat ada banyak perbedaan antara perang pada 2006 dibandingkan dengan saat ini.

"Hizbullah telah merebut negara itu (Lebanon)," katanya, seraya menambahkan Hizbullah adalah organisasi yang memegang kendali pemerintahan Lebanon.

Hizbullah, lanjut dia, telah menyusup ke angkatan bersenjata Lebanon sedemikian rupa. Oleh karena itu, Wechsler Israel akan menghadapi perang yang jauh berbeda dengan Hamas di Jalur Gaza serta perang-perang sebelumnya.

Diperkirakan 200.000 proyektil milik Hezbollah melebihi jumlah yang dimiliki Hamas dengan selisih yang signifikan.

Menurut dia, kemampuan militer kelompok Hizbullah bisa digambarkan agak sebanding dengan rata-rata negara Eropa.

Sementara itu IDF diuntungkan oleh teknologi, infrastruktur pendukung yang komprehensif, serta struktur komando yang terorganisasi dengan baik.

Anggaran pertahanan Israel dan perangkat keras militer yang canggih memberinya keuntungan signifikan dalam peperangan konvensional. Namun, kemampuan Hizbullah untuk meluncurkan rentetan roket dan perang gerilya menghadirkan ancaman yang unik dan mengkhawatirkan bagi keamanan Israel.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut