Percakapan Terakhir Pilot-Kopilot Pesawat Air India yang Jatuh Tewaskan 260 Orang
NEW DELHI, iNews.id – Tragedi jatuhnya pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner di Ahmedabad, Gujarat, yang menewaskan lebih dari 260 orang, menyisakan duka mendalam sekaligus pertanyaan besar mengenai penyebab kecelakaan.
Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah percakapan terakhir antara pilot dan kopilot yang terekam dalam cockpit voice recorder (CVR), alat bagian dari kotak hitam pesawat.
Dalam rekaman yang dianalisis oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara India (AAIB), terungkap adanya kebingungan serius di kokpit beberapa saat sebelum pesawat kehilangan daya dan jatuh pada 12 Juni lalu.
Salah satu pilot terdengar mempertanyakan keputusan rekannya mengenai pasokan bahan bakar pesawat yang tiba-tiba terhenti.
“Mengapa kamu matikan bahan bakarnya?” tanya salah satu dari mereka.
Rekan di sebelahnya menjawab, “Saya tidak mematikannya!”
Percakapan ini terjadi sesaat setelah pesawat lepas landas menuju London. Tak lama kemudian, alarm darurat berbunyi, dan sinyal kehilangan daya dari kedua mesin pun terdeteksi. Dalam selang waktu yang sangat singkat, hanya 1 detik, dua sakelar bahan bakar berpindah dari posisi "run" ke "cut-off", yang langsung memutus suplai bahan bakar ke mesin
Kondisi ini menyebabkan kedua mesin mati di udara, persis setelah take-off, yang sangat krusial dalam dunia penerbangan. Pilot sempat berusaha menghidupkan kembali mesin, namun pesawat sudah berada terlalu rendah untuk bisa pulih.
Tak lama sebelum tabrakan, salah satu kru sempat mengirimkan sinyal darurat:
“Mayday, Mayday, Mayday…”
Namun sayangnya, panggilan darurat itu datang terlambat.