Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bantah Trump, Politisi Muslimah AS Ilhan Omar Beberkan Data Imigran Somalia Bukan Bebas AS
Advertisement . Scroll to see content

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba Mundur

Rabu, 23 Juli 2025 - 11:02:00 WIB
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba Mundur
Shigeru Ishiba memutuskan untuk mengundurkan diri pada akhir Agustus (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba memutuskan untuk mengundurkan diri. Dia akan mengumumkan pengunduran dirinya pada akhir Agustus, demikia laporan surat kabar Jepang, The Mainichi, Rabu (23/7/2025).

Keputusannya untuk mundur dilatarbelakangi kekalahan partai koalisi pemerintah dalam pemilu pada Minggu (19/7/2025). Untuk pertama kali sejak berkuasa 70 tahun silam, Partai Demokratik Liberal (LDP) dan koalisinya, kehilangan kendali di majelis tinggi dan majelis rendah.

Hasil pemilu terbaru, LDP kehilangan mayoritas kursi di majelis tinggi Diet setelah pada tahun lalu juga kehilangan kendali di majelis rendah.

Namun saat ditemui wartawan pada Rabu pagi, Ishiba menegaskan itu bukan satu-satunya alasan untuk mundur, melainkan hasil negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS).  Sebelumnya Presiden Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif 15 persen untuk Jepang. Selain itu, kata Trump, Jepang akan melakukan investasi 550 miliar dolar di AS.

"Saya akan membuat penilaian berdasarkan hasil negosiasi," kata Ishiba, kepada wartawan, seperti dikutip dari Japan Times.

Ishiba sebelumnya mengatakan, negosiasi yang sedang berlangsung dengan AS menjadi alasan utama di balik keputusannya untuk tetap menjabat perdana menteri setelah hasil pemilu pada Minggu yang buruk.

Namun laporan Mainichi mengungkap, setelah LDP melakukan evaluasi kekalahan partai dalam pemilu, Ishiba akan mengumumkan niatnya untuk mundur.

Setelah itu, LDP akan menggelar pemilihan ketua baru di mana akan terjadi manuver di balik layar oleh calon-calon potensial.

Setelah itu parlemen akan menggelar sidang untuk mengesahkan perdana menteri baru. Namun, dengan kondisi koalisi berkuasa kekurangan mayoritas di kedua kamar, pemimpin partai yang baru akan kesulitan mendapatkan suara yang diperlukan untuk mempertahankan jabatan perdana menteri.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut