Perdana Menteri Korsel Han Duck Soo Mundur
SEOUL, iNews.id - Perdana Menteri Korea Selatan (Korsel) Han Duck Soo mengundurkan diri, Kamis (11/4/2024). Pengumuman mengejutkan itu disampaikan setelah hasil pemilu parlemen yang berlangsung Rabu kemarin menunjukkan partai oposisi menang telak atas partai berkuasa.
Kantor kepresidenan Korsel menyatakan, Han telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden Yoon Suk Yeol. Selain Han, beberapa pejabat senior pemerintaha berkuasa juga mengajukan pengunduran diri.
Partai-partai oposisi liberal Korsel meraih kemenangan telak dalam pemilu parlemen. Ini menjadi pukulan telak terhadap Presiden Yoon serta partai konservatif yang berkuasa. Meski demikian capaian suara oposisi di parlemen belum bisa membentuk mayoritas super.
Hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC) yang sudah mencapai 99 persen hingga Kamis (11/4/2024) pagi menunjukkan, Partai Demokrat diproyeksikan memperoleh lebih dari 170 kursi dari total 300 yang diperebutkan. Satu partai liberal lainnya yang dianggap bersekutu dengan Demokrat diperkirakan memperoleh setidaknya 10 kursi.
Dengan demikian kubu oposisi memperoleh 180 kursi parlemen, meninggalkan di belakang raihan kursi yang diduduki partai berkuasa.
Ketua Partai Demokrat Lee Jae Myung menilai, kemenangan partai oposisi merupakan cerminan dari penilaian masyarakat terhadap pemerintahan Yoon Suk Yeol saat ini.
“Ketika masyarakat memilih saya, itu adalah penilaian Anda terhadap pemerintahan Yoon Suk Yeol dan Anda memberikan tugas kepada Partai Demokrat untuk bertanggung jawab atas penghidupan masyarakat serta menciptakan masyarakat yang lebih baik,” kata Lee, dikutip dari Reuters.
Lee merebut kursi dari Kota Incheon melawan caleg paling dominan dari partai konservatif yang juga sekutu dekat Yoon.
Para pengamat menilai, popularitas Yoon merosot di tengah krisis biaya hidup dan serangkaian skandal politik.
Salah satu kasus yang paling heboh adalah skandal tas mewah Dior melibatkan Ibu Negara Kim Keon Hee. Dia bahkan tidak terlihat di depan umum sejak 15 Desember serta tak tampak mendampingi suaminya dalam acara resmi.
Pengamat menilai Kim menjadi beban bagi Yoon serta partai berkuasa, termasuk Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang dipimpin sang saumi.
PPP diperkirakan meraih lebih dari 100 kursi dalam pemilu kali ini. Artinya pemerintahan Yoon masih bisa menghindari mayoritas super yang terjadi ketika dua per tiga lebih kursi parlemen dikuasai rival. Jika dua per tiga lebih kursi parlemen dikuasai kubu oposisi maka mereka bisa menolak veto presiden serta meloloskan perubahan atau amandemen UU.
Sementara itu Komisi Pemilihan Umum Nasional diperkirakan akan mengumumkan hasil resmi penghhitungan suara pada Kamis malam. Tingkat partisipasi pemilu parlemen Korsel mencapai 67 persen atau sebanyak 29,7 juta orang memberikan suara mereka.
Editor: Anton Suhartono