Perdana Menteri Mongolia Mundur Setelah Dilengserkan Parlemen
ULAANBAATAR, iNews.id - Perdana Menteri Mongolia Luvsannamsrain Oyun-Erdene mengumumkan pengunduran diri, Selasa (3/6/2025). Sebelumnya dia kalah dalam pemunguan suara mosi tidak percaya di parlemen.
Pemungutan suara rahasia itu digelar secara rahasia menyusul demonstrasi sejak beberapa hari trakhir di Ibu Kota Ulaanbaatar terkait tuduhan korupsi.
"Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara dan rakyat di masa-masa sulit, termasuk pandemi, perang, dan tarif," kata Oyun-Erdene, seperti dikutip dari AFP.
Meski demikian Oyun-Erdene tetap menjabat perdana menteri sampai penggantinya ditunjuk, paling lambat dalam waktu 30 hari.
Mongolia berjuang melawan korupsi yang mengakar selama puluhan tahun. Banyak warga percaya bahwa elite politik menimbun keuntungan dari pertambangan batu bara dengan mengorbankan rakyat.
Sejak berkuasa pada 2021, Oyun-Erdene membawa Mongolia ke posisi terendah berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi yang dikeluarkan Transparansi Internasional.
Mongolia juga sering dilanda demonstrasi dan kerusuhan. Ratusan anak muda pekan lalu turun ke jalan di Ulaanbaatar untuk menuntut pengunduran dirinya.
Massa mengklaim Oyun-Erdene dan anggota keluarganys menikmati gaya hidup mewah dengan pengeluaran jauh melampaui pendapatan seorang PNS.
Kantor Perdana Menteri sebelumnya membantah tuduhan demonstran dan publik soal gaya hidup mewah Oyun-Erdene.
Editor: Anton Suhartono