Perempuan Baru Menikah Diperkosa Bergilir di Ambulans oleh Petugas Medis

NEW DELHI, iNews.id - Seorang perempuan muda di Rajashtan, India, diperkosa secara brutal. Ironisnya korban diperkosa di dalam mobil ambulans oleh beberapa paramedis.

Perempuan berusia 22 tahun itu sedang berjalan seorang diri untuk pulang saat ditawari tumpangan dan makanan oleh para pelaku. 

Baca Juga

Hamas Peringatkan Israel Berulang Langgar Gencatan Senjata Bisa Runtuhkan Kesepakatan

Namun arah ambulans bukan menuju rumahnya, melainkan daerah terpencil. Dia tak bisa melawan, apalagi melarikan diri. Selama perjalanan dan di lokasi dia diperkosa beberapa kali.

Para pelaku melepaskannya di perjalanan begitu selesai melampiaskan hasrat seksual. Korban yang diketahui baru menikah langsung ke polisi untuk melaporkan apa yang dialaminya. 

Baca Juga

Sadis, Perawat Diperkosa dan Dibunuh Dokter di Lift Rumah Sakit Covid

Tak butuh waktu lama bagi petugas untuk membekuk para pelaku, berdasarkan identitas ambulans yang disebutkan korban. Pengemudi ambulans dan beberapa pelaku ditangkap, namun masih ada yang buron.

Pejabat kepolisian Moti Doongri Surendra Pancholi mengatakan, petugas masih mendalami kasus ini.

Baca Juga

Remaja Perempuan Diperkosa 20 Pria Selama 8 Hari, Diiming-iming Tas Baru

Mereka didakwa dengan tuduhan pemerkosaan berkelompok Pasal 376D KUHP India serta UU Pencegahan Kejahatan.

India menghadapi krisis pelecehan seksual dan wabah Covid-19 sekaligus. Kasus pelecehan meningkat selama negara itu dihantam gelombang kedua pandemi.

Bulan lalu, seorang perempuan dilecehkan oleh perawat di depan suaminya, seorang pasien Covid.

Pada kasus lain awal tahun ini, seorang perawat Rumah Sakit Memorial Bhopal, Madhya Pradesh, memerkosa pasien Covid. Korban meninggal 24 jam setelah diperkosa. Ironisnya pelaku juga juga memerkosa pasien lain di rumah sakit sama saat bertugas.

Pada puncak gelombang pertama wabah tahun lalu, seorang remaja perempuan 14 tahun diperkosa pasien lain di kamar mandi rumah sakit rujukan Covid di New Delhi. Bekjtnya, pemerkosaan direkam oleh rekan pelaku.

Editor: Anton Suhartono