Perempuan Korea Utara Dilarang Panggil Pasangan Oppa, Ini Alasannya
SEOUL, iNews.id - Para perempuan Korea Utara (Korut) dilarang memanggil pasangan menggunakan istilah Barat serta Korea Selatan. Mereka hanya boleh menggunakan istilah yang lazim di Korut.
Pejabat Korut memaksa para perempuan lebih berhati-hati dalam menggunakan bahasa dan menghindari slang dari Amerika maupun Korsel.
Seorang anggota parlemen Korea Selatan yang tak disebutkan identitasnya mengatakan, dia mendapat pengarahan dari intelijen bahwa para perempuan Korut dilarang menggunakan istilah populer 'oppa' untuk memanggil kekasih mereka.
Pemimpin Korut Kim Jong Un sejak lama memberikan perhatian serta melawan perubahan gaya hidup serta bahasa di negaranya. Dia khawatir lebih dari setengah penduduknya mengadopsi bahasa orang-orang Barat.
Surat kabar pemerintah Korut Rodong Sinmun dalam editorial menyerang ideologi kelas penguasa borjuis yang membebaskan para perempuan untuk lebih terbuka dengan budaya Barat, termasuk kehidupan seks.
Menurut Rodong Sinmun, gaya, penampilan, dan bahasa merupakan cerminan dari pola pikir dan jiwa seseorang.
Bahkan disebutkan, kekalahan perang melawan modernitas akan memberikan konsekuensi berkali-kali lipat lebih serius ketimbang perang fisik.
Pada Desember lalu, Korut membuat aturan baru di mana kejahatan mengakses hiburan Korsel bisa dihukum hingga 15 tahun penjara. Kpop dan drama Korea kini populer di seluruh dunia, sementara Korut berjuang keras menghindarinya.
Siapapun yang terbukti menyebarkan materi hiburan Korsel bisa menghadapi hukuman mati.
Jurnalis dan pengamat Korut Jean Lee mengatakan, aturan ini merupakan upaya Kim untuk memastikan rakyatnya jauh dari pikiran maju yang pada akhirnya bisa untuk mengamankan posisinya dari pemberontakan.
"Ini benar-benar ancaman jika anak muda Korut menonton drama Korsel serta melihat seperti apa kehidupan orang Korea di luar negeri. Mereka melihat gambar-gambar Seoul, seberapa baik kehidupan mereka, seberapa bebas kehidupan mereka," kata Lee, kepada CNN.
Editor: Anton Suhartono