Peringati HUT KE-77 RI, KBRI Bangladesh Joget Bareng Lagu Mendung Tanpo Udan
DHAKA, iNews.id – KBRI Bangladesh kembali merangkul masyakarat dan diaspora Indonesia di sekitar kota Dhaka untuk bersama-sama merayakan Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia. Sebelumnya, selama dua tahun tidak ada perayaan HUT RI dikarenakan pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Acara diawali dengan upacara pengibaran bendera Merah-Putih oleh pasukan paskibra di bawah binaan Atase Pertahanan KBRI Dhaka, Colonel Azwan Abdi. Selanjutnya diadakan acara 'Keruk Tumpeng' dan diberikan kepada beberapa perwakilan masyarakat yang dinilai telah berkontribusi dalam membantu kelancaran visi dan misi KBRI.
Upacara dilaksanakan dengan sederhana namun sangat khidmad dan penuh haru. Bahkan, para peserta upacara banyak yang meneteskan airmata sembari menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia.
"Terima kasih KBRI Dhaka telah mengundang kami, di sepanjang upacara, saya tidak berhenti menangis karena haru dan rindu dengan Indonesia”, kata WNI pekerja professional yang bertugas di WHO Bangladesh, Mirisa.
Disepanjang Bulan Agustus, di setiap akhir pekan, KBRI menyelenggarakan kegiatan berupa lomba-lomba seru bagi seluruh masyarakat dan diaspora Indonesia. Untuk anak-anak digelar lomba makan kerupuk, lomba membawa kelereng dengan sendok di mulut, tenis meja, domino serta kegiatan seru lainnya.
Makanan tradisional khas Nusantara Indonesia juga selalu tersedia di setiap pekan dan sepanjang acara. Tujuannya agar dapat mengobati rindu akan kampung halaman.
Di saat yang bersamaan, lagu ‘Indonesia Raya’ juga berkumandang dengan khidmad di Kathmandu Valley, kaki gunung Himalaya pada tanggal 17 Agustus 2022 pagi. Upacara ini dilaksanakan oleh Konsul Kehormatan RI berkedudukan di Kathmandu, Nepal, Chandra Prasad Dakkal, yang dihadiri oleh WNI dan diaspora Indonesia di Nepal.
Satu fakta unik mengenai masyarakat Indonesia di Bangladesh yakni selain pekerja professional, sebagian besar merupakan ex-Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang merupakan ibu rumah tangga dari suami yang berkewarganegaraan Bangladesh. Rata-rata mereka bertemu jodoh di negara ketiga (Singapura, Malaysia, Taiwan, dll) ketika sedang berbekerja sebagai PMI.
Ketika diboyong ke Bangladesh, tidak terbayang bahwa mereka akan berada di Negara itu untuk waktu yang lama. Hal ini diperparah dengan pandemi Covid-19.
Kondisi inilah yang menjadi semangat bagi Duta Besar LBBP RI untuk Bangladesh dan Nepal, Heru Hartanto Subolo untuk menggerakan segenap keluarga besar KBRI Dhaka untuk menghibur dan berbagi setitik kebahagiaan bagi masyarakat dan diaspora Indonesia di Bangladesh dan Nel. Caranya dengan mengadakan kegiatan dan acara kumpul-kumpul bersama.
Lomba-lomba juga diadakan oleh panitia Agustusan di Kathmandu, Nepal.
Sebagai acara puncak, KBRI Dhaka menyelenggarakan Panggung Gembira sebagai Pesta Rakyat dengan tema ‘Dari Kita, Untuk Kita, Oleh Kita’ tepat setelah upacara bendera terselenggara. Panggung Gembira berlangsung dengan sangat meriah dengan memerhatikan protokol kesehatan.
Acara diisi dengan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba, pertunjukan tari-tarian dan puisi. Sementara di halaman depan KBRI Dhaka, berdiri tenda-tenda bazar jualan para WNI berisi makanan khas Indonesia, jus buah-buahan, kerajinan tangan, dll.
Hal ini merupakan bentuk dukungan KBRI terhadap sektor ekonomi kreatif, sembari melakukan pemberdayaan bagi para ibu rumah tangga di Dhaka.
Salah satu momen paling seru adalah acara joget dangdut “Mendung Tanpa Udan” bersama Dubes Heru dan Madam Sinta Ekawati dengan masyarakat Indonesia. Hal itu semakin menambah kebersamaan dan keharmonisan antara KBRI dan masyarakat Indonesia.
“Ini kan Agustusan pertama bagi KBRI setelah dua tahun tidak bisa bertemu masyarakat karena pandemi, jadi kita mau meneruskan tradisi bahwa Agustusan adalah bulannya pesta rakyat, sekaligus menghadirkan sesuatu yang spesial untuk masyarakat”, ujar Dubes Heru di tengah-tengah keceriaan acara di KBRI.
Di sisi lain, Agustus merupakan bulan yang bersejarah bagi rakyat dan sejarah Bangladesh. Pasalnya, pada tanggal 15 Agustus 1975, Presiden Pertama Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman yang dikenal dengan sebutan ‘Bangabandhu’ terbunuh bersama istri, anak dan menantu.
Jadi bulan Agustus bagi rakyat Bangladesh adalah bulan yang kelam. Untuk menghormati rakyat dan Pemerintah Bangladesh, sehari sebelumnya yaitu pada tanggal 16 Agustus 2022, Dubes Heru bersama Kepala Perwakilan negara-negara ASEAN di Dhaka melakukan kunjungan ke Museum Bangabandhu dan menyampaikan salam duka sebagai rasa solidaritas persahabatan antara Indonesia dan Bangladesh.
Editor: Umaya Khusniah