Perintah Presiden Meksiko: Tangkap Tentara Diduga Terlibat Penghilangan 43 Mahasiswa
MEXICO CITY, iNews.id – Meksiko memerintahkan penangkapan sejumlah tentara yang dicurigai terlibat dalam penghilangan paksa 43 mahasiswa salah satu perguruan tinggi keguruan di Negara Bagian Guerrero, pada 2014. Selama enam tahun, kasus tersebut masih terbengkalai dan menuai kecaman internasional.
Surat perintah penangkapan terhadap para prajurit itu diumumkan oleh Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, Sabtu (26/9/2020) waktu setempat, ketika dia mempresentasikan laporan tentang perkembangan pengusutan atas tragedi itu.
“Perintah telah dikeluarkan untuk penangkapan para personel militer itu. Tak ada impunitas (bagi tentara itu). Mereka yang terbukti terliba akan diadili,” kata Lopez Obrador dalam sebuah acara pertemuan bersama para orang tua mahasiswa yang hilang, dikutip AFP, Minggu (27/9/2020).
Sang presiden tidak memerinci lebih lanjut tuduhan yang dialamatkan terhadap para tersangka.
Kasus penghilangan puluhan mahasiswa pada 2014 membuat geger publik di seantero Meksiko. Kejadian itu bermula ketika para mahasiswa memobilisasi massa untuk sebuah aksi unjuk rasa. Akan tetapi, bus mereka dihentikan oleh para polisi korup di Kota Iguala, Guerrero, dan diserahkan kepada kartel narkoba.
Jaksa awalnya mengatakan, kartel narkoba mengira para mahasiswa itu sebagai anggota geng pesaing dan membunuh mereka. Setelah menghabisi nyawa para mahasiswa tadi, kelompok kriminal itu membakar tubuh mereka di tempat pembuangan sampah dan membuang sisa-sisa jasad korban ke sungai.
Keluarga para korban terus menuntut penyelesaian kasus itu. Sudah lama mereka mengeluhkan bahwa militer di negara itu tidak melakukan apa pun untuk melindungi para mahasiswa. Mereka bahkan menduga tentara juga menjadi kaki tangan dalam kejahatan tersebut.
Editor: Ahmad Islamy Jamil