Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Puncak Gunung Fuji Diselimuti Salju, 2 Pekan Lebih Cepat dari Tahun Lalu
Advertisement . Scroll to see content

Peristiwa Sejarah Hari Ini 26 Juli: Lahirnya FBI dan Gempa Yugoslavia Tewaskan 1.000 Orang

Rabu, 26 Juli 2023 - 09:32:00 WIB
Peristiwa Sejarah Hari Ini 26 Juli: Lahirnya FBI dan Gempa Yugoslavia Tewaskan 1.000 Orang
Peristiwa sejarah hari ini 26 Juli, salah satunya kelahiran FBI (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Peristiwa sejarah pada 26 Juli yang terjadi di dunia cukup banyak. Mulai dari lahirnya FBI, gempa bumi dahsyat yang menewaskan seribuan orang, hingga merdekanya Maladewa. 

Di Indonesia, salah satu kejadian yang tercatat adalah kelahiran penyair kenamaan, Chairil Anwar.

Berikut ini beberapa peristiwa sejarah hari ini 26 Juli: 

1. 26 Juli 1908: Lahirnya FBI

FBI (Federal Bureau of Investigation) atau Biro Investigasi Federal Amerika Serikat bermula dari dibentuknya sekelompok penyelidik federal baru untuk Departemen Kehakiman oleh Jaksa Agung Charles Joseph Bonaparte. 

Setelah sempat diubah menjadi Biro Investigasi, nama biro tersebut kemudian menjadi Biro Investigasi Federal pada 1935. Pihak FBI menyatakan bahwa tanggal 26 Juli 1908 adalah tanggal lahirnya organisasi tersebut.


2. 26 Juli 1922: Chairil Anwar Dilahirkan

Chairil Anwar, penyair kenamaan Indonesia, lahir di Medan, Sumatera Utara pada 26 Juli 1922. Ia termasuk pelopor sastrawan Angkatan ’45 dan telah banyak menghasilkan karya. 

Setidaknya, ada 90 karya, termasuk 70 puisi, yang ditelurkan Chairil. Salah satu yang terkenal adalah karya puisinya berjudul “Aku”, yang dari situlah Chairil mendapat julukan “Si Binatang Jalang”. Chairil Anwar wafat pada 28 April 1949, saat usianya belum genap 30 tahun. 


3. 26 Juli 1956: Mesir Menasionalisasi Terusan Suez

Kawasan wisata di sekitar Terusan Suez, Mesir.
Kawasan wisata di sekitar Terusan Suez, Mesir.

Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menguasai dan menasionalisasi Terusan Suez. Sebelumnya, Terusan Suez berada di bawah kontrol Inggris-Prancis. Akibat nasionalisasi tersebut, pasukan Israel, Inggris, dan Prancis sempat menduduki beberapa bagian Mesir. 

Mereka akhirnya meninggalkan negara tersebut setelah mendapat desakan dari Amerika Serikat, Uni Soviet, dan PBB. Pada Maret 1957, Mesir membuka Terusan Suez untuk pengiriman komersial. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut