Peristiwa Sejarah Hari Ini 5 Oktober, Revolusi Yugoslavia hingga Referendum Cile
JAKARTA, iNews.id - Tanggal 5 Oktober diperingati masyarakat Indonesia sebagai hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal ini didasarkan pada pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945, yang kemudian namanya diubah menjadi TNI pada 3 Juni 1947.
Selain peristiwa tersebut, terdapat sejumlah peristiwa yang terjadi di tanggal yang sama. Berikut 5 peristiwa sejarah hari ini yang dirangkum, Kamis (5/10/2023):
Pada 5 Oktober 1991, pesawat milik TNI AU jatuh dan menewaskan 135 orang. Pesawat angkut tipe Lockheed C-130HS Hercules bernomor registrasi A-1324 milik Skadron Angkut Berat 31 TNI-AU itu terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Bandara Husein Sastranegara. Namun, beberapa saat setelah lepas landas, pesawat mengalami mati mesin dan jatuh menimpa gedung Balai Latihan Kerja di Condet, Jakarta Timur.
Peristiwa itu terjadi bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-46 ABRI. Korban tewas terdiri dari 12 awak, 121 penumpang, dan 2 orang sipil. Terdapat satu penumpang yang selamat.
Jenazah tujuh Pahlawan Revolusi yang menjadi korban kekejaman Gerakan 30 September dimakamkan pada 5 Oktober 1965. Ketujuh korban yang merupakan perwira TNI AD itu adalah Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R Soeprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S Parman, Brigjen DI Panjaitan, Brigjen Sutoyo, dan Lettu Pierre A Tendean.
Pemakaman dilakukan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Jenderal AH Nasution, yang selamat dari tragedi tersebut, menyampaikan pidato perpisahan.
Pada 5 Oktober 2000, sebanyak 500 ribu hingga satu juta orang turun ke jalan di Yugoslavia menuntut Slobodan Milosevic untuk mundur. Milosevic, presiden petahana yang pemerintahannya otoriter, menolak mengakui kekalahan dalam pemilihan umum. Protes pun muncul dari pihak oposisi hingga terjadi mogok massal. Sebuah buldoser menerobos ke gedung RTS, simbol propaganda rezim Milosevic.
Sehari setelah peristiwa yang dikenal dengan “Revolusi Buldoser” itu, Milosevic menerima kekalahannya dan jabatannya sebagai presiden pun berakhir.
Konvensi tentang larangan penggunaan teknik modifikasi lingkungan oleh militer atau tindakan bermusuhan lainnya mulai diberlakukan pada 5 Oktober 1978. Konvensi tersebut ditandatangai oleh 48 negara, yang 16 di antaranya belum meratifikasinya. Saat ini, terdapat 78 negara yang sudah meratifikasi konvensi tersebut, seperti Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Diketahui, modifikasi cuaca sebagai bagian instrumen yang digunakan militer dalam perang dapat berdampak negatif bagi lingkungan maupun masyarakat.
Masyarakat Cile mengadakan referendum pada 5 Oktober 1988. Referendum tersebut untuk menentukan apakah mendukung kepemimpinan diktator Augusto Pinochet atau menolaknya sehingga Pinochet mundur dari kekuasaan. Hasilnya, sebanyak 56 persen menyatakan penolakan.
Hal ini membuat pemerintahan Pinochet yang berlangsung sejak 1973 berakhir.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq