Peristiwa Sejarah Hari Ini 9 Oktober, Geger Pecinan di Batavia dan Penembakan Malala Yousafzai
JAKARTA, iNews.id – Pada 9 Oktober 1740 terjadi peristiwa Geger Pecinan atau pembunuhan massal etnik Tionghoa di Batavia. Tragedi itu menyebabkan 10.000 orang Tionghoa tewas.
Lebih dari dua abad berikutnya, sejumlah peristiwa terjadi pada tanggal yang sama. Beberapa di antaranya adalah kelahiran John Lennon hingga penembakan aktivis Pakistan, Malala Yousafzai.
Geger Pecinan atau pembunuhan massal etnis Tionghoa di Batavia terjadi pada 9 Oktober 1740. Akibat insiden ini, lebih dari 10.000 orang Tionghoa dibantai. Peristiwa Geger Pecinan berawal dari krisis ekonomi dan politik yang melanda VOC di Batavia pada akhir abad ke-17. Ketika ekonomi di Batavia semakin memburuk, VOC mulai merazia etnis Tionghoa secara besar-besaran. VOC pun melakukan tindakan sewenang-wenang hingga membuat warga Tionghoa semakin resah serta berani melawan. Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier lalu memerintahkan untuk membantai orang Tionghoa tanpa pandang bulu.
John Winston Lennon atau yang dikenal John Lennon lahir di Liverpool, Inggris pada 9 Oktober 1940. Nama John Lenon tak bisa dilepaskan dari The Beatles, grup band yang terkenal di era 1960-1970. John Lennon bersama Paul McCartney, George Harrison, Ringo Starr membuat sejarah sebagai grup band Inggris yang dapat menembus pasar Amerika Serikat. Pada April 1970, The Beatles bubar. Selanjutnya, John Lennon memulai proyek kerja sama dengan sang istri.
Uganda memperoleh kemerdekaan pada 9 Oktober 1962. Selama lebih dari 70 tahun, Uganda berada di bawah kekuasaan Inggris. Negara yang terletak di Afrika Timur ini pernah mengalami beberapa kudeta. Negara yang beribu kota di Kampala ini sebagian besar terletak di dataran tinggi.
Pada 9 Oktober 2004, pemilihan presiden pertama di Afghanistan dilaksanakan. Diketahui, 10 juta warga Afghanistan tercatat sebagai pemilih. Pemilihan umum dilaksanakan secara ketat. Berdasarkan hasil perhitungan, Hamid Karzai memenangkan 55 persen suara.
Malala Yousafzai, aktivis asal Pakistan, mengalami luka tembak di kepalanya ketika berusia 15 tahun pada 9 Oktober 2012. Kala itu, Malala tengah dalam perjalanan pulang dari sekolah bersama teman-temannya. Nahas, pria bertopeng dan bersenjata yang merupakan kelompok Taliban menembaknya. Malala dikenal vokal menentang tindakan kelompok Taliban hingga ke penjuru dunia.
Editor: Ahmad Islamy Jamil