Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hamas Setuju Serahkan Pemerintahan Gaza ke Kelompok Teknokrat
Advertisement . Scroll to see content

Perjalanan Karier Politik Muhammad Mursi, dari Presiden hingga Meninggal

Selasa, 18 Juni 2019 - 11:11:00 WIB
Perjalanan Karier Politik Muhammad Mursi, dari Presiden hingga Meninggal
Muhammad Mursi (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mantan presiden Mesir Muhammad Mursi meninggal dunia saat menjalani sidang di pengadilan Kairo, Senin (17/6/2019).

Pria yang digulingkan melalui kudeta militer itu merupakan pemimpin Mesir pertama yang dipilih secara demokratis melalui pemilu.

Berikut jejak karier politik Mursi di Mesir, seperti dikutip dari AFP, Selasa (18/6/2019):

1. Terpilih sebagai Presiden pada 30 Juni 2012

Muhammad Mursi memenangkan suara dalam pemilu pada 30 Juni 2012 dengan mengantongi 51,7 persen suara. Dia mengalahkan Husni Mubarak yang dipaksa mundur melalui people power pada Februari 2011.

Pria yang juga anggota Ikhwanul Muslimin itu merupakan warga sipil pertama di Mesir yang terpilih menjadi presiden sejak jatuhnya pemerintahan monarki pada 1952. Semua pendahulu Mursi berasal dari kalangan militer.

2. Menghapus UU yang Untungkan Militer

Pada 12 Agustus, Mursi mengganti Menteri Pertahanan dan Panglima Militer Hussein Tantawi yang memasuki masa pensiun. Dia juga menghapus undang-undang yang memberikan kekuasaan besar kepada militer.

Dia mengambil alih kekuasaan legislatif dan menunjuk wakil presiden, Mahmud Mekki.

3. Memperluas Kekuatan

Pada 22 November, Mursi mengambil alih kekuasaan baru dan memberhentikan jaksa penuntut umum Abdel Meguid Mahmud.

Pada 30 November, majelis konstituen mengadopsi rancangan UU untuk diusulkan ke referendum, namun pemungutan suara diboikot oleh kaum liberal dan Kristen hingga memicu aksi demonstrasi besar.

Kelompok pendukung Mursi menggelar demonstrasi saingan hingga berubah menjadi bentrokan mematikan.

Pada 8 Desember, Mursi setuju untuk memperluas kekuatannya dalam upaya untuk mengakhiri krisis, namun dia tetap mempertahankan rencana referendum UU.

Pada 15 dan 22 Desember, UU yang didukung kelompok Islam disetujui oleh hampir 64 persen melalui referendum yang dianggap lawan politik telah ternoda oleh penyimpangan.

4. Kekerasan dan Demonstrasi

Pada 24 Januari 2013 terjadi gelombang baru bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi pada malam ulang tahun kedua revolusi penggulingan Husni Mubarak.

Pada 2 Juni, pengadilan tertinggi Mesir membubarkan Senat selaku pembuat UU.

Pada 30 Juni, demonstrasi besar-besaran terhadap Mursi digelar di Kairo dan kota-kota lain.

5. Militer Menggulingkan Mursi

Setelah demonstrasi besar-besaran terhadap pemerintahan, militer yang dipimpin Jenderal Abdel Fattah Al Sisi menggulingkannya 3 Juli 2013.

Mursi meminta para pendukungnya untuk mempertahankan legitimasinya sebelum ditangkap.

Pada 14 Agustus, polisi membubarkan dua unjuk rasa pro-Mursi di Kairo, menewaskan sekitar 700 orang dalam bentrokan. Lebih dari 1.400 pengunjuk rasa pro-Mursi lainnya tewas selama beberapa bulan dan ratusan lainnya dijatuhi hukuman mati.

6. Diadili dan Meninggal

Pada 17 Juni 2019, Morsi meninggal setelah jatuh sakit dalam sidang di pengadilan Kairo.

Sejak digulingkan, Mursi dijatuhi hukuman total 45 tahun penjara atas tuduhan menghasut kekerasan terhadap demonstran pada akhir 2012 serta menjadi mata-mata Qatar.

Dia juga diadili dalam dua kasus lain, menyusul pembatalan dua putusan terhadapnya, satu di antaranya dijatuhi hukuman mati dan yang lainnya dipenjara seumur hidup.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut