Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pria Ini Dipecat dari Pekerjaan gara-gara Sering Izin ke Toilet
Advertisement . Scroll to see content

Perjuangan Pria China yang Terjebak 6 Hari di Mobil akibat Blokade Virus Korona

Kamis, 13 Februari 2020 - 17:11:00 WIB
Perjuangan Pria China yang Terjebak 6 Hari di Mobil akibat Blokade Virus Korona
Tian Bing, yang belum dapat kembali ke Kota Taixing untuk bekerja karena wabah virus korona, selfie di kursi belakang mobilnya di stasiun Yizheng, Provinsi Jiangsu, China. (FOTO: Tian Bing / Handout via REUTERS)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Tian Bing menghabiskan enam malam berturut-turut meringkuk di belakang mobil sedan putihnya, terdampar di jalan bebas hambatan di Provinsi Jiangsu, China. Dia terjebak lantaran blokade yang bertujuan membatasi penyebaran virus korona.

Pada Minggu (9/2/2020), pria berusia 35 tahun itu melakukan perjalanan hampir 2.000 km dari kota kelahirannya ke Taixing, wilayah berpenduduk sekitar 1 juta orang di Jiangsu, untuk kembali bekerja.

Namun polisi yang menjaga jalan keluar menuju Taixing, tempat dia menjalankan bisnis perbaikan peralatan rumah tangga, memintanya kembali.

Alasannya: Tian dianggap bukan penduduk lokal di bawah sistem baru, yang melarangnya masuk karena keputusan kota baru-baru ini untuk mengusir orang luar terkait virus korona.

"Saya pikir saya sudah melakukan semua yang bisa saya lakukan," katanya, seperti dilaporkan Reuters, Kamis (13/2/2020).

Sebelum berangkat dalam perjalanan dua hari, Tian mendapat sertifikat kesehatan yang menunjukkan bahwa dia bebas virus korona dan memanggil pejabat kota, yang meyakinkan dirinya bahwa dia tidak akan menghadapi masalah.

Tian hidup dengan makan biskuit dan mie instan, lantaran sebagian besar restoran di stasiun tempatnya istirahat tutup. Dia tidur dengan kursi sebagai bantalnya, meringkuk di jok belakang dengan mesin dimatikan karena takut asap knalpot akan meracuninya saat tidur.

Dia bukan satu-satunya yang terjebak di tempat peristirahatan seperti itu.

Unggahan di platform media sosial China menunjukkan beberapa orang terjebak di tempat-tempat asing, di bawah karantina atau di tanah tak bertuan di tengah pembatasan perjalanan yang bermunculan di seluruh negeri.

Polisi yang menjaga jalan tol menuju Taixing mengatakan, Tian dapat masuk jika petugas di kompleks rumah sewaannya setuju menjemputnya. Tetapi Tian mengatakan bahwa petugas komunitas menolak karena mereka tidak mau bertanggung jawab jika ada kesalahan.

"Mereka (para pejabat) tidak peduli jika Anda mati di jalan raya karena Anda tidak punya tempat untuk tinggal," kata Tian di stasiun dekat kota lain, sekitar 90 km dari Taixing.

Namun, Tian tidak mau menyerah. Dia menghubungi pemerintah kota setiap hari, meskipun istrinya memohon kepadanya untuk pergi ke tempat lain yang akan menerimanya, bahkan jika berada di bawah karantina.

"Saya ingin keluar dari jalan tol ini untuk berurusan dengan bisnis saya sesegera mungkin," kata Tian.

"Tujuh karyawan saya perlu makan dan membayar sewa juga; itu sepenuhnya tanggung jawab saya."

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut