Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Banggakan Kekuatan Laut AS Terbaik di Dunia tapi Takut Gagal Raih Nobel Perdamaian
Advertisement . Scroll to see content

Pernah Sesumbar Vaksin Covid-nya Ampuh 100 Persen, Bos Pfizer Albert Bourla Terpapar Lagi

Senin, 26 September 2022 - 14:24:00 WIB
Pernah Sesumbar Vaksin Covid-nya Ampuh 100 Persen, Bos Pfizer Albert Bourla Terpapar Lagi
Albert Bourla terpapar Covid-19 lagi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Virus corona menyerang siapa pun, tanpa pandang bulu. Bahkan CEO Pfizer Albert Bourla yang sudah mendapat empat kali vaksin Covid-19, terpapar untuk kali kedua dalam 6 pekan terakhir.

Bourla mengumumkan dirinya kembali terinfeksi virus corona pada Sabtu lalu di akun Twitter-nya. 

"(Saya) Merasa sehat dan tanpa gejala," ujarnya, seperti dilaporkan kembali RT, Senin (26/9/2022).

Ironisnya pada tahun lalu di Afrika Bourla mengatakan vaksin buatan perusahannya 100 persen efektif mencegah infeksi virus corona. Dia sudah mendapat empat kali suntikan, dua yang utama serta dua lainnya booster.

Vaksin booster yang digunakannya juga racikan terbaru bivalen karena pernah dinyatakan positif pada Agustus.

“Meski kami sudah membuat kemajuan yang pesat, virus (ternyata) masih bersama kita,” tuturnya.

Bourla menjalani terapi Covid-19 pertama menggunakan Paxlovid, obat antivirus produksi Pfizer. Presiden Joe Biden juga menggunakan obat yang sama saat terinfeksi. Keduanya lalu kembali terpapar sebagai efek 'infeksi balik' penggunaan Paxlovid.

Sementara itu vaksin booster terbaru yang diracik untuk melawan Covid-19 varian Omicron ternyata belum populer di kalangan masyarakat Amerika Serikat (AS). Data yang dirilis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Kamis lalu mengungkap, hanya 1,5 persen dari orang yang memenuhi syarat melakukan vaksin 3 pekan sejak disahkan oleh badan pengawas obat dan makanan FDA.

FDA mengesahkan vaksin booster bivalen tersebut meski belum pernah diuji pada manusia, melainkan pada tikus di laboratorium.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut