Persahabatan Langka Pria dan Angsa yang Diselamatkan 37 Tahun Silam Ini Bikin Takjub!
ANKARA, iNews.id – Publik dibuat takjub oleh persahabatan langka antara pria Turki dan seekor angsa. Lelaki itu adalah Recep Mirzan (63), yang menjalin persahabatan dengan seekor angsa betina, Garip, yang diselamatkannya 37 tahun silam.
Pensiunan tukang pos itu menemukan Garip 37 tahun lalu di Provinsi Edirne, Turki. Sore hari pada waktu itu, Mirzan dan teman-temannya sedang melintasi jalan pintas dengan mobil. Tiba-tiba dia melihat seekor angsa dengan sayap patah di sebuah padang kosong.
Mirzan segera membawa angsa itu ke dalam mobil, untuk melindunginya dari rubah yang bisa memangsanya, lalu Mirzan memutuskan membawa angsa itu pulang ke rumahnya. Dia merawat angsa itu dengan penuh kasih sayang.
“Karena saya mencintai hewan, saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus membawanya pulang, daripada meninggalkannya sebagai mangsa rubah. Hingga kini kami sudah terbiasa satu sama lain, kami tidak pernah berpisah,” kata Mirzan kepada The Associated Press, dikutip pada Jumat (12/2/2021).
Mirzan menamai angsa itu Garip, yang artinya “ajaib”, atau biasa digunakan untuk menggambarkan orang-orang bernasib malang.
Setelah sayapnya yang patah sembuh, Garip tetap tinggal bersama Mirzan. Bahkan dia juga berteman dengan kucing dan anjing di sana. Sejak saat itu, Garip tinggal di lokasi pertanian milik Mirzan.
Garip menghabiskan sebagian besar waktunya di luar kandang, dan tidak pernah mencoba kabur dari ladang pertanian Mirzan. Garip mengikuti Mirzan kemana pun sahabat manusianya itu pergi. Dia kerap menemani Mirzan ketika tuannya itu bekerja atau saat jalan-jalan sore.
Mirzan, duda tanpa anak itu mengatakan, Garip sangat setia kepadanya dan memilih untuk tetap berada di sisinya. Mirzan pun menganggap angsa itu layaknya anak sendiri.
Hidup bersama Mirzan tampak membuat Garip bahagia. Menurut Swan Sanctuary yang berbasis di Inggris, umur rata-rata angsa di alam liar mencapai 12 tahun. Namun, dalam lingkungan yang dilindungi, angsa dapat hidup lebih dari 30 tahun.
Editor: Ahmad Islamy Jamil