Pertama di Dunia, Simpanse Jantan Terekam Masturbasi Pakai Botol Bekas
KAMPALA, iNews.id - Seekor simpanse jantan liar tertangkap kamera tengah masturbasi menggunakan botol bekas. Peneliti mengklaim, hal itu baru pertama kali ditemukan di dunia, simpanse menggunakan barang buatan manusia untuk masturbasi.
Hewan primata itu bernama Araali yang tinggal di Bulindi, Uganda. Rekaman masuturbasi selama 25 detik itu terjadi pada tahun 2018.
Peristiwa mencengangkan ini terungkap dalam makalah penelitian ilmiah yang disusun oleh Matthew McLennan dan Kim van Dijk dan dibagikan di akun Twitter.
Dalam rekaman yang dijelaskan dalam makalah, Araali terlihat meletakkan botol bekas pada alat vitalnya. Dia lantas menyodorkan alat vitalnya ke dalam botol itu.
"Selama 25 detik, dia membuat gerakan menyodorkan panggul ke dalam botol, yang telah dia posisikan rata di tanah di depannya. Kadang-kadang dia menunjukkan ekspresi mulut terbuka yang santai," tulis pernyataan dalam makalah.
Botol tersebut diduga bekas herbisida yang dibuang seorang petani setempat.
Setelah binatang itu kehilangan minat pada botol dan diduga tanpa mencapai klimaks, beberapa simpanse lain mulai bermain dengan benda tersebut.
Dilansir dari The Sun, masturbasi lebih sering terjadi pada simpanse penangkaran. Itu karena mereka stres atau kekurangan pasangan.
Namun para peneliti mengaku telah melihat kera liar bersenang-senang sambil meraba-raba bagian pribadi mereka. Simpanse jantan pernah terlihat menggunakan buah atau batu halus untuk masturbasi sebelumnya. Namun ini merupakan hal pertama simpanse menggunakan benda buatan manusia.
Para ahli percaya Araali menggunakan botol itu karena dia tinggal di dekat manusia. Dia diduga telah akrab dengan benda-benda buatan manusia. Padahal kebanyakan kera tidak akan tertarik pada barang-barang tersebut.
"Pengamatan yang tidak biasa ini menimbulkan pertanyaan tentang fungsi masturbasi pada simpanse jantan. Ini berkontribusi pada pemahaman tentang kisaran respons perilaku kera liar terhadap objek baru," kata dalam makalah tersebut.
Editor: Umaya Khusniah