Pertempuran Azerbaijan dan Armenia Pecah Lagi, Saling Bombardir Desa
BAKU, iNews.id - Pertempuran antara dua negara bekas pecahan Uni Soviet, Azerbaijan dan Armenia, kembali pecah pada Kamis (16/7/2020). Ini merupakan hari kelima pertempuran yang telah menewaskan 16 orang dari dua pihak.
Dua pihak menyatakan, wilayah mereka di perbatasan dihujani serangan dari udara yang menyasar pedesaan.
“(Pasukan Azerbaijan) Menembaki desa-desa di Armenia dengan mortir dan howitzer. Serangan masih berlangsung," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Armenia, Sushan Stepanyan, dalam pernyataan di Facebook, seperti dilaporkan kembali AFP.
Dari Ibu Kota Baku, Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyatakan, pertempuran sedang berlangsung di wilayah utara, di mana pasukan Armenia menembaki desa-desa dengan persenjataan berkaliber besar.
Pada Rabu situasi sempat terkendali karena kedua pihak sempat menahan diri dari melakukan serangan.
Pertempuran terbaru ini merupakan yang paling besar sejak beberapa tahun. Kedua negara Kaukasus Selatan itu terkunci dalam konflik sejak puluhan tahun lalu terkait wilayah Nagorny Karabakh di Azerbaijan yang dikuasai oleh kelompok separatis etnis Armenia.
Wilayah itu direbut oleh separatis etnis Armenia dalam perang pada 1990-an yang menewaskan sekitar 30.000 orang.
Meski demikian perang terbaru ini berlangsung di daerah perbatasan kedua negara yang jauh dari Karabakh.
Pertempuran ini menimbulkan kekhawatiran akan gejolak lebih luas di kawasan Kaukasus, sehingga mendorong Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Rusia, untuk buka suara mendesak kedua pihak menahan diri.
Perundingan damai yang dimediasi komunitas internasional sejauh ini gagal menghasilkan solusi.
Azerbaijan, negara kaya energi dan mendapat dukungan dari Turki, berulang kali mengancam akan merebut kembali Karabakh, meskipun dengan senjata, setelah upaya diplomasi gagal. Di lain pihak, Armenia bersumpah menghancurkan kekuatan militer tetangganya itu.
Editor: Anton Suhartono