Pertempuran Taliban dengan Milisi, Amerika Ingatkan Potensi Perang Saudara di Afghanistan
WASHINGTON, iNews.id - Jenderal tinggi Amerika Serikat (AS) memperingatkan adanya potensi perang saudara jika kelompok Islam gagal mengkonsolidasikan kekuasaan. Hal ini menanggapi pecahnya pertempuran antara Taliban dan pasukan oposisi, Sabtu (4/9/2021) untuk menguasai Lembah Panjshir.
Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley menggarisbawahi situasi yang rentan di Afghanistan.
"Perkiraan militer saya kondisi tersebut kemungkinan akan berkembang menjadi perang saudara. Saya tidak tahu apakah Taliban akan mampu mengkonsolidasikan kekuasaan dan membangun pemerintahan," kata Milley.
Dilansir dari Fox News, Milley mengatakan, jika kelompok tersebut tidak dapat melakukannya, maka pada gilirannya akan mengarah pada pembentukan kembali Al Qaeda atau pertumbuhan ISIS atau kelompok teroris lain selama tiga tahun ke depan.
Sebuah organisasi bantuan medis Italia, Emergency mengatakan, pasukan Taliban telah mencapai Lembah Panjshir pada Jumat (3/9/2021) malam. Kelompok telah mencapai Desa Anabah.
"Kami telah menerima sejumlah kecil orang yang terluka di Pusat Bedah Anabah. Banyak orang melarikan diri dalam beberapa hari terakhir," kata Darurat dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Taliban dan kelompok oposisi mengklaim menang atas satu sama lain. Namun tidak ada bukti atas masing-masing klaim tersebut.
Taliban tidak dapat menguasai lembah itu ketika mereka memerintah Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001.
Juru bicara Taliban, Bilal Karimi mengatakan, distrik Khinj dan Unabah telah direbut. Taliban memegang kendali atas empat dari tujuh distrik di provinsi itu.
"Para Mujahidin (pejuang Taliban) maju menuju pusat provinsi," katanya di Twitter.
Sebaliknya, Front Perlawanan Nasional Afghanistan, kelompok pasukan yang setia kepada pemimpin lokal Ahmad Massoud, mengatakan, mereka mengepung 'ribuan teroris' di celah Khawak. Taliban pun telah meninggalkan kendaraan dan peralatan di daerah Dashte Rewak.
Juru bicara Front Fahim Dashti menambahkan bahwa bentrokan hebat sedang terjadi.
Dalam sebuah posting Facebook, Massoud bersikeras Panjshir terus berdiri dengan kuat. Dia juga memuji perempuan Afghanistan yang menggelar demonstrasi di kota barat Herat untuk menyerukan hak-hak mereka.
"Ini menunjukkan orang Afghanistan tidak menyerah menuntut keadilan dan mereka tidak takut akan ancaman," tulisnya.
Editor: Umaya Khusniah