Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenhub bakal Kaji Diskon Tiket Pesawat ke Daerah Terdampak Bencana Banjir Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Perumahan Para 'Sultan', Hampir Semua Penghuni Punya Pesawat Pribadi Diparkir di Depan Rumah

Senin, 15 Maret 2021 - 14:49:00 WIB
Perumahan Para 'Sultan', Hampir Semua Penghuni Punya Pesawat Pribadi Diparkir di Depan Rumah
Perumahan Cameron Airpark Estates di California, hampir semua penghuninya punya pesawat pribadi (Foto: Insider)
Advertisement . Scroll to see content

SACRAMENTO, iNews.id - Berbeda dari permukiman pada umumnya, hampir semua warga di perumahan ini memiliki pesawat. Para pemilik bahkan memarkir pesawat kecil mereka di garasi depan rumah layaknya mobil.

Perumahan tersebut adalah Cameron Airpark Estates yang berada tak jauh dari ibu kota California, Sacramento. Lokasi itu merupakan perumahan sekaligus area taman udara, di mana hampir semua pemilik rumah memiliki pesawat pribadi.

Dibangun pada 1963 bersama Bandara Cameron Park, lokasi itu kini diisi 124 rumah dengan 20 lahan kosong tersisa. Banyak landasan pacu pesawat terbang di sana yang merupakan peninggalan Perang Dunia II.

Satu-satunya rumah di Cameron Airpark Estates yang saat ini dijual di Zillow berharga 1,5 juta dolar AS atau sekitar Rp21,6 miliar.

Oleh karena tempat tersebut digunakan untuk hilir mudik pesawat, jalan kompleks dibuat selebar 30 meter sehingga pesawat bisa dikemudikan ke landasan pacu.

Manajer Bandara Cameron Park, Kevin Cooksy, mengatakan kepada Insider, jalan di kompleks bahkan dibuat lebih lebar dari bandara sehingga bisa digunakan bersamaan dengan mobil.

Keunikan lainnya, di kawasan itu rambu-rambu jalan dan kotak surat dibikin pendek yakni kurang 1 meter agar tidak ditabrak sayap pesawat. Warga kompleks itu rata-rata memiliki lisensi terbang.

Seorang warga, Burl Skaggs, mengaku pindah ke Cameron Airpark Estates dari Bay Area pada 2003. Dia tertarik oleh harga rumah yang tergolong murah serta mendapat garasi luas untuk menampung pesawat kecilnya.

Selama 7 tahun sampai masa pensiun, insinyur teknik mesin itu pergi-pulang ke tempat kerja di Palo Alto setiap hari. Perjalananya lebih hemat waktu beberapa jam ketimbang menggunakan jalan darat yang macet.

“Ketimbang berkendara 2,5 atau 3 jam, saya hanya butuh waktu 35 sampai 40 menit dengan pesawat. Sekarang saya sudah tidak bepergian lagi, tapi masih memiliki pesawat untuk sekadar jalan-jalan," katanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut