Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Usai Porak-porandakan Filipina, Topan Fungwong Menuju Taiwan
Advertisement . Scroll to see content

Pesawat Cessna Jatuh di Gunung Berapi Aktif Filipina, Operasi SAR Berisiko Tinggi

Selasa, 21 Februari 2023 - 18:13:00 WIB
Pesawat Cessna Jatuh di Gunung Berapi Aktif Filipina, Operasi SAR Berisiko Tinggi
Pesawat Cessna 340 jatuh di Gunung Mayon Filipina yang masih aktif (Foto: EPA-EFE)
Advertisement . Scroll to see content

MANILA, iNews.id - Proses evakuasi korban pesawat jatuh di gunung berapi yang sedang aktif di Filipina masih berlangsung. Pesawat Cessna 340 yang dinaiki empat orang itu jatuh pada Sabtu pekan lalu di Gunung Mayon dalam penerbangan dari Bandara Internasional Bicol di Provinsi Albay menuju Manila.

Kondisi keempat korban, dua di antaranya warga Australia, belum diketahui. Keberadaan pesawat baru diketahui hari ini, Selasa (21/2/2023), berdasarkan pencitraan yang diambil dari pesawat pencari. 

Juru Bicara Otoritas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP) Eric Apolonio mengatakan kamera beresolusi tinggi digunakan untuk mengidentifikasi puing-puing. Dari pemeriksaan gambar dipastikan puing-puing yang tertangkap kamera adalah bagian dari pesawat yang jatuh.

Tim SAR mengirim petugas berpengalaman untuk menjangkau lokasi pesawat jatuh dari darat. Upaya untuk menjangkau lokasi kecelakaan menggunakan helikopter terkendala cuaca buruk, yakni hujan dan angin kencang. 

Petugas penyelamat akan berkemah pada Selasa malam dan diperkirakan baru bisa mencapai lokasi pada Rabu besok.

Pesawat berada di bagian barat Gunung Mayon yakni pada ketinggian sekitar 1.070 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Pesawat itu dioperasikan oleh Energy Development Corporation, perusahaan energi yang berkantor pusat di Manila. Sementara dua warga Australia yang berada dalam pesawat adalah konsultan teknis untuk perusahaan energi tersebut.

Mayon adalah gunung berapi paling aktif di Filipina dan terakhir meletus pada 2018. Saat itu gunung memuntahkan berton-ton abu, batu, dan lava. Gunung masih aktif sampai saat ini sehingga pejabat setempat menutup akses ke lerengnya.

Direktur Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina Teresito Bacolcol memperingatkan ada risiko letusan yang bisa melontarkan batu.

"Ini operasi sangat berisiko. Jika mereka mau mengambil risiko, hanya personel yang terlatih secara profesional dan berpengalaman yang boleh dilibatkan,” ujarnya, dikutip dari AFP.

George Cordovilla, petugas terlatih yang berpengalaman mendaki Gunung Mayon, mengatakan operasi penyelamatan ini akan menjadi pendakian yang sulit.

“Batu bisa saja runtuh dengan mudah meski tidak ada letusan, disebabkan angin, air, atau hujan,” ujarnya.

Ini merupakan kecelakaan pesawat Cessna kedua di Filipina dalam sebulan terakhir. Pada 24 Januari pesawat Cessna hilang di Provinsi Isabela dan sampai saat ini belum ditemukan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut