Pesawat Militer Rusia Jatuh, Israel Salahkan Presiden Assad dan Iran
TEL AVIV, iNews.id - Israel tak terima disalahkan atas jatuhnya pesawat pengintai milik militer Rusia, Ilyuhsin Il-20, yang jatuh terkena rudal S-200.
Jet tempur Israel memang tak menembak langsung pesawat yang dinaiki 15 tentara Rusia itu, namun menjadikannya sebagai tameng dari tembakan rudal sistem pertahanan udara Suriah.
Saat itu, empat jet tempur F-16 Israel sedang menyerang fasilitas militer Suriah di Provinsi Latakia. Sistem pertahanan udara Suriah pun aktif dan menembakkan rudal S-200 untuk merontokkan empat jet Israel itu. Namun rudal itu teralihkan ke pesawat Rusia hingga jatuh di atas Laut Mediterania, Senin (18/9/2018) malam.
Rusia menyebut, pesawat berbaling-baling gandanya dijadikan tameng atau pelindung oleh F-16 Israel.
Militer Israel pun menyampaikan duka mendalam atas tewasnya 15 tentara Rusia. Pernyataan itu keluar setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berkomunikasi dengan Menhan Israel Avigdor Lieberman. Di kesempatan itu, Shoigu mengatakan akan membalas dengan cara yang tak ditentukan.
"Israel menyampaikan duka cita atas tewasnya kru pesawat Rusia yang jatuh pada Senin malam akibat tembakan rudal anti-pesawat milik Suriah," bunyi pernyataan militer Israel, dikutip dari AFP, Selasa (18/9/2018).
Namun mereka tak terima disalahkan atas insiden ini dan menunjuk hidung Presiden Suriah Bashar Al Assad serta Iran sebagai pihak yang harus bertanggung jawab.
"Israel menganggap rezim Assad, yang militernya menembak jatuh pesawat Rusia, bertanggung jawab penuh atas insiden ini. Israel juga menganggap Iran dan organisasi teroris Hezbollah juga beranggung jawab atas insiden yang sangat disayangkan ini."
Editor: Anton Suhartono