Pesawat Tabrak Heli di Washington DC Meledak di Udara, Diyakini Tak Ada yang Selamat
WASHINGTON, iNews.id - Beberapa orang saksi mendengar dua suara ledakan keras saat pesawat Bombardier CRJ700 bertabrakan dengan helikopter Sikorsky H-60 Black Hawk. Insiden itu terjadi di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington DC, Rabu (29/1/2025) malam waktu setempat.
Otoritas meyakini tak ada dari 64 penumpang dan kru pesawat PSA Airlines yang selamat dalam insiden mengerikan itu. Dengan demikian insiden ini menjadi kecelakaan udara paling mematikan di AS sejak hampir 24 tahun.
Pesawat terpotong menjadi beberapa bagian besar, tenggelam di kedalaman 2 hingga 3 meter Sungai Potomac yang airnya bersuhu beku.
Petugas SAR gabungan termasuk first responder mencari korban tanpa jeda. Namun hingga Kamis pagi waktu setempat atau menjelang tengah malam WIB tak menemukan korban selamat. Pencarian hingga waktu tersebut telah menemukan 28 jenazah.
Salah seorang saksi Ashlyn Finch mengatakan kepada Associated Press, Kamis (30/1/2025), putranya berusia 12 tahun lari ke lantai lantai bawah rumahnya begitu mendengar suara ledakan. Dia kemudian melihat cahaya terang, kemungkinan bola api, jatuh ke sungai.
Rumah Finch sangat dekat dengan Sungai Potomac, tempat pesawat yang membawa 64 orang penumpang dan kru itu jatuh dan tenggelam.
Saat membuka pintu belakang, Finch mencium bau bahan bakar pesawat yang menyengat. Setelah itu, mereka melihat banyak polisi ke pinggir sungai, disusul oleh helikopter dan perahu.
Saksi lain Ari Schulman mengatakan dia melihat tabrakan di udara saat mengendarai mobil pulang ke rumah.
Saat itu terlihat percikan api yang tampak seperti kembang api besar saat tabrakan disertai suara ledakan.
"Awalnya saya melihat pesawat itu dan tampak baik-baik saja, normal. Pesawat hampir saja terbang di atas daratan," kata Schulman.
"Sekitar 3 detik kemudian. pesawat miring ke kanan. Saya bisa melihat bagian bawahnya, menyala kuning terang, dan ada percikan api di bawahnya," ujarnya, melanjutkan.