Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Geger Penusukan dan Serangan Zat Kimia di Pabrik Jepang, 15 Orang Terluka
Advertisement . Scroll to see content

Pesawat Tempur Rusia dan Korsel Terlibat Insiden Udara, Jepang malah Heran

Selasa, 23 Juli 2019 - 16:28:00 WIB
Pesawat Tempur Rusia dan Korsel Terlibat Insiden Udara, Jepang malah Heran
Taro Kono (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Insiden tembakan peringatan dari jet tempur Korea Selatan (Korsel) terhadap pesawat militer Rusia, Selasa (23/7/2019), ditanggapi Jepang.

Jepang heran dan mengkritik Korsel karena mengambil tindakan, padahal pesawat pengebom Rusia Topulev Tu-95 itu terbang di wilayah udara Negeri Sakura.

Wilayah udara yang menjadi rute terbang pesawat pengebom Rusia itu memang masih disengketakan. Korsel dan Jepang masing-masing menganggap kepulauan Dokdo atau Takeshima, merupakan wilayah mereka. Sementara Rusia menyebut wilayah itu sebagai kawasan netral. Selain itu Kemhan Rusia mengklaim pesawatnya melintas 25 kilometer dari pulau yang disengketakan Korsel dan Jepang.

"Takeshima adalah wilayah Jepang," kata Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono, dikutip dari Reuters.

"Seharusnya Jepang yang bertindak terhadap pesawat Rusia yang memasuki wilayah udara. Ini tidak sesuai dengan sikap Jepang bahwa Korsel mengambil langkah-langkah seperti itu," ujarnya, lagi.

Jepang juga sudah mengajukan protes ke Korsel dan Rusia terkain insiden ini.

Dua jet tempur Korsel dilaporkan mengeluarkan tembakan peringatan ratusan kali terhadap pesawat Tu-95 Rusia. Namun Rusia menepis pesawatnya melanggar wilayah udara Korsel serta tidak merasa mendapatkan tembakan peringatan.

"Itu bukan pertama kalinya pilot Korsel tidak berhasil mengganggu penerbangan Angkatan Udara Rusia di atas perairan netral Laut Jepang," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Soal tembakan peringatan, kemhan memastikan Rusia pasti akan membalas tembakan itu jika mengancam kru.

"Seandainya pilot Rusia merasa terancam, responnya tidak akan datang lama," kata pernyataan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut