Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh, Politisi Anti-Islam Australia Pakai Cadar saat Sidang Parlemen
Advertisement . Scroll to see content

Peti Mati di Museum Dikira Kosong, Ternyata Ada Mumi 2.500 Tahun

Selasa, 27 Maret 2018 - 19:37:00 WIB
Peti Mati di Museum Dikira Kosong, Ternyata Ada Mumi 2.500 Tahun
Peti mati dari batu di Museum Nicholson Sydney (Foto: Museum Nicholson)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Ilmuwan di Australia menemukan jasad mumi berusia 2.500 tahun di dalam peti yang sebelumnya dikira kosong. Peti itu sudah berada di museum di Sydney sejak 150 tahun lalu.

Saat peti dibuka, para ilmuwan dikejutkan dengan keberadaan tulang belulang meski yang tersisa hanya kaki dan tulangnya saja. Diperkirakan, kerusakan pada jasad mumi itu merupakan perbuatan para perampok makam.

Arkeolog Jamie Fraser mengatakan, penemuan mumi ini merupakan momentum yang luar biasa.

"Tidak dapat dipercaya apa yang kami lihat, salah satu momen di mana Anda tidak dapat membantu tapi cukup menarik napas dan hanya bertahan sesaat. Saya tak pernah menggali makam Mesir, tapi ini (temuan) menjadi dekat," kata peneliti Museum Nicholson di Universitas Sydney itu, dikutip dari BBC, Selasa (27/3/2018).

Peti mayat dari batu tersebut merupakan satu dari empat yang ditemukan pada 1860 oleh pendiri museum. Namun berdasarkan catatan saat itu, peti itu tidak ada isinya.

Menurut Fraser, peti mati ini mungkin luput dari perhatian para peneliti Mesir karena tampak jelek dan tidak mencolok. Mereka lebih tertarik mempelajari peti mati lain yang lebih bagus dan di dalamnya terdapat mumi yang utuh.

Sementara itu, para ahli Australia akan meneliti mumi tersebut meski kondisinya tak lengkap lagi. Hanya 10 persen dari jasad itu yang tersisa di peti. Hasil pemindaian CT-Scan, ada beberapa tulang, perban, fragmen resin, dan lebih dari 7.000 manik-manik yang digunakan di selendang untuk membungkus mayat.

Dia berharap, tes radiokarbon akan membuktikan mumi tampaknya meninggal pada tahun 600 SM. Jika ya, maka sangat mungkin jasad ini adalah seorang perempuan yakni Mer-Neith-it-es.

Temuan itu membuka peluang penelitian lebih lanjut karena ilmuwan modern tidak melakukan tes fisik pada mumi lengkap.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut