Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terungkap! Modus Terbanyak Peredaran Narkoba: Dibawa dari Sumatra, Disimpan di Mobil
Advertisement . Scroll to see content

Pidato Kenegaraan Terakhir, Duterte: Saya Tak Pernah Bayangkan Memimpin di Masa Pandemi

Senin, 26 Juli 2021 - 21:42:00 WIB
Pidato Kenegaraan Terakhir, Duterte: Saya Tak Pernah Bayangkan Memimpin di Masa Pandemi
Rodrigo Duterte (tengah) saat menyampaikan State of the Nation Address (SONA) ke-6 (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MANILA, iNews.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyampaikan pidato kenegaraan terakhir sebelum lengser sebagai pemimpin negara itu pada Juni 2022. Dia berjanji akan membawa Filipina keluar dari pandemi Covid-19 selama sisa setahun kepemimpinannya.

Selain itu Duterte juga bertekad untuk menarik keluar perekonomian Filipina dari resesi akibat dampak hantaman pandemi.

"Dulu ketika saya memutuskan untuk menerima permintaan Anda, mencalonkan diri untuk jabatan lebih tinggi, saya tidak pernah membayangkan bahwa kepemimpinan ini tidak hanya akan dinilai dari bagaimana saya memenuhi janji untuk memerangi narkoba, kriminalitas, dan korupsi, tapi seberapa baik saya memimpin bangsa saya di masa pandemi global ini," katanya, di Gedung DPR Filipina, Quezon City, Manila, Senin (26/7/2021).

Dia menambahkan, pandemi telah merenggut keuntungan ekonomi yang telah dihasilkan pemerintahannya selama 3 tahun berkuasa. Duterte menjabat sejak 2016.

Filipina di 3 tahun pertama pemerintahannya, kata Duterte, memiliki rasio utang terhadap pertumbuhan terendah sejak 1986, memperoleh pendapatan tertinggi sejak 1997, serta menorehkan rating kredit tertinggi dalam sejarah. Selain itu tingkat kemiskinan dan pengangguran berada pada titik terendah.

Dia lalu membela kebijakan pemerintahannya terkait pandemi virus corona. Menurut dia, nyawa paling prioritas untuk diselamatkan. Ini diwujudkan dengan menerapkan lockdown sangat ketat di kota-kota besar.

Filipina saat ini mencatat hampir 1,6 juta kasus infeksi Covid-19 serta lebih dari 27.000 kematian.

Pejabat kesehatan berjuang untuk menahan laju penyebaran varian Delta yang sangat menular. Para ahli memperingatkan Delta bisa memicu lonjakan kasus di Metro Manila. Di saat bersamaan pemerintah terus mendorong vaksinasi. Pemerintah sudah mengamankan pasokan vaksin untuk lebih dari setengah populasi yakni 109 juta jiwa sampai akhir tahun.

"Kita tidak bisa terus hidup dalam bayang-bayang musuh yang kuat ini. Apalagi sekarang ilmu pengetahuan dan kedokteran telah membuktikan bahwa mungkin kita akan hidup berdampingan dengan virus ini, jika bisa mengalahkan sepenuhnya," ujarnya, seperti dilaporkan kembali Reuters.

Duterte menegaskan, lockdown merupakan upaya terakhir karena dampaknya sangat berat bagi perekonomian. 

"Jangan sampai ekonomi kita berdarah ke titik kerusakan yang tidak bisa diubah. Tapi jika varian Delta mengarah ke gelombang mematikan yang sama dan melumpuhkan. Anda harus kembali lockdown," tutur mantan Wali Kota Davao itu.

Lebh lanjut Duterte menoreh kembali masa jabatannya selama 5 tahun ke belakang yang menurutnya menantang sekaligus merendahkan.

Dia mengaku gagal memenuhi janji untuk membersihkan Filipina dari ancaman kejahatan narkoba dan mengakhiri korupsi.

"Ketika saya menjadi presiden 5 tahun lalu, yang dominan dalam pikiran saya adalah mimpi dan visi kehidupan lebih baik bagi semua warga Filipina. Hari ini ketika mendekati akhir masa jabatan, saya punya lebih sedikit visi tapi lebih banyak kenangan," ujarnya.

Di sisi lain Duterte mengungkapkan rasa bangga atas kebijakan luar negerinya, termasuk soal konflik Laut China Selatan.

Dia menyinggung soal kemenangan Filipina atas China di pengadilan arbitrase internasional yang membatalkan klaim Beijing atas hampir semua Laut China Selatan.

"Saya katakan pada September tahun lalu, putusan arbitrase sekarang menjadi bagian dari hukum internasional," katanya.

Namun Duterte tetap mempertahankan kebijakan Filipina yang menjauhi konfrontasi dengan China sehingga bisa membawa ke dalam perang.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut