Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil James D Watson, Ilmuwan Penemu Struktur DNA yang Sempat Diboikot Lembaga Riset
Advertisement . Scroll to see content

Pilot Lupa Nyalakan Mesin Kedua saat Akan Lepas Landas, Pesawat Nyaris Celaka

Jumat, 15 Oktober 2021 - 14:31:00 WIB
Pilot Lupa Nyalakan Mesin Kedua saat Akan Lepas Landas, Pesawat Nyaris Celaka
Pilot sebuah maskapai di AS lupa menyalakan mesin kedua saat akan lepas landas (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Seorang pilot lupa menyalakan mesin kedua saat akan lepas landas di sebuah bandara Amerika Serikat (AS). Ulahnya membuat pesawat komersial yang dibawanya nyaris celaka sebelum menyadari adanya kesalahan dan membatalkan terbang. 

Pilot tersebut diketahui baru sembuh dari Covid-19 setelah menjalani istirahat dalam waktu lama. Saat itu merupakan penerbangan pertamanya setelah sembuh.

Sistem Pelaporan Keselamatan Penerbangan AS (ASRS), database keselamatan yang dilaporkan secara sukarela oleh pilot, kru, dan pengontrol lalu lintas udara ATC, mengungkap peristiwa itu terjadi pada Desember 2020. 

Dia mengatakan baru pulih dari infeksi Covid-19 sehingga membuatnya kurang fokus saat bertugas. Laporan itu tidak menyebutkan nama, maskapai, atau bandara tempat kejadian.

Dalam insiden lain melibatkan pilot yang juga baru bertugas setelah 7 bulan istirahat akibat pandemi Covid-19, pesawat yang dibawanya nyaris mendarat tanpa roda karena lupa dikeluarkan. Dia menyadari kesalahan dan mengeluarkan roda pendaratan saat pesawat berjarak 240 meter dari landasan.

Beberapa pekan sebelumnya, pesawat meninggalkan bandara menuju arah yang salah. Pesawat itu diterbangkan seorang kapten yang juga baru pertama bertugas setelah tak terbang 6 bulan lebih akibat berkurangnya penerbangan.

Semua peristiwa itu terjadi di AS. Para pilot mengakui kelalaian mereka dan menyalahkan kurangnya penerbangan selama Covid.

Tiga insiden tersebut hanya segelintir dari belasan laporan kesalahan lainnya akibat kelalaian pilot yang baru kembali bertugas.

Data dari konsultan Oliver Wyaman, seperti dilaporkan Bloomberg, mengungkap pemangkasan penerbangan besar-besaran oleh maskapai dunia selama pandemi membuat sekitar 100.000 pilot berhenti terbang dalam waktu lama. Bahkan ada pilot yang belum terbang kembali selama lebih dari 18 bulan.

Namun dengan membaiknya kondisi Covid-19 di banyak negara, penerbangan berangsur pulih. Kondisi ini memungkinkan paraa pilot kembali mengudara. Di sisi lain muncul kekhawatiran insiden akibat pilot lupa. Masalah lain adalah hilangnya kepercayaan diri setelah lama tak terbang.

"Ini benar-benar situasi kritis," kata Uwe Harter, pilot Airbus SE A380 maskapai Luthfansa yang dilarang terbang.

Menurut pria yang tak terbang sejak Februari 2020 itu, beberapa maskapai sudah memberikan pelatihan ulang kepada pilot mereka. 

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memahami benar risiko para pilot yang kembali bertugas. Kedua badan tersebut menerbitkan panduan terperinci untuk membantu maskapai mentransisikan pilot yang tidak menerima pelatihan ulang untuk bisa kembali ke udara.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut