Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sepakat Pangkas Tarif Impor China Jadi 47 Persen usai Bertemu Xi Jinping
Advertisement . Scroll to see content

Pilpres AS 2024, 75 Juta Lebih Warga AS Sudah Nyoblos

Senin, 04 November 2024 - 11:34:00 WIB
Pilpres AS 2024, 75 Juta Lebih Warga AS Sudah Nyoblos
Dua hari menjelang Pilpres AS 2024, sebanyak 75 juta lebih warga sudah memberikan suara mereka dalam pemungutan suara awal (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Dua hari menjelang Pilpres AS 2024, sebanyak 75 juta lebih warga sudah memberikan suara mereka dalam pemungutan suara awal. Data tersebut berdasrkan catatan hingga Minggu (3/11/2024).

Data Election Lab Universitas Florida mengungkap, 75.093.872 orang telah memberikan suara, baik datang langsung ke tempat pemungutan suara (TPS) maupun lewat pos.

Pemilih yang memberikan suara langsung ke TPS lebih banyak daripada melalui pos. Ini berbeda dengan Pilpres AS 2020 di mana sebagian besar pemilih menggunakan pos akibat pandemi Covid-19. Warga cenderung menghindari tempat keramaian.

Sementara itu jumlah pemilih terdaftar di AS saat ini sekitar 244 juta orang.

Hasil polling terbaru menunjukkan, capres dari Partai Demokrat Kamala Harris bersaing ketat dengan rival dari Partai Republik, Donald Trump. Persaingan ketat sangat kentara khususnya di tujuh negara bagian medan pertempuran sengit.

Sulit untuk menebak siapa yang akan memenangkan pilpres kali ini, terlebih metode pemilihan presiden AS bukan langsung, melainkan melalui Electoral College.

Negara-negara bagian medan pertempuran sengit sangat penting bagi kedua kandidat karena warga tak memilih presiden secara langsung. Pilpres dilakukan melalui Electoral College, sebanyak 538 perwakilan memberikan suara sesuai dengan hasil suara di negara bagian masing-masing.

Seorang kandidat harus memperoleh minimal 270 suara elektoral untuk menang. Sementara itu jumlah suara elektoral di setiap negara bagian berbeda-beda bergantung dari jumlah populasi. Di sebagian besar wilayah, setiap kandidat harus merelakan suara elektoral negara bagian kepada rival jika kalah di wilayah itu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut