PM Belanda Mark Rutte Minta Maaf Cabut Pembatasan Terlalu Dini, Kasus Covid Melonjak Lagi
AMSTERDAM, iNews.id - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte meminta maaf karena mencabut pembatasan pandemi Covid-19 terlalu dini. Belanda kini menghadapi gelombang baru wabah virus corona dengan lonjakan kasus infeksi.
Pada Jumat lalu Rutte terpaksa memberlakukan kembali pembatasan di bar, restoran, dan kelab malam guna menghentikan lonjakan kasus di kalangan orang muda. Ini terjadi 2 pekan setelah sebagian besar lockdown dicabut di negara itu seiring menurunnya jumlah kasus.
"Apa yang kami kira mungkin terjadi, ternyata tidak dalam praktiknya. Kami melakukan penilaian buruk yang disesalkan, kami minta maaf," kata Rutte, dikutip dari Reuters, Senin (12/7/2021).
Padahal pada Jumat, dia berulang kali membela keputusan untuk melonggarkan pembatasan dengan menyebutnya sebagai tindakan masuk akal. Dia juga menolak disalahkan bahwa pemerintahannya melakukan salah urus.
Otoritas kesehatan sebelumnya juga mengkritik langkah pencabutan oleh Rutte yang membuat anak-anak muda kembali keluar.
Belanda dalam beberapa hari terakhir mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona ke level tertinggi, dipicu keputusan untuk membuka kembali bar, restoran, dan kelab malam.
Lonjakan tersebut sejauh ini belum sampai membuat sistem layanan kesehatan kewalahan. Sebagian besar kasus baru melibatkan kalangan muda yang memiliki kondisi fisik baik. Sementara itu kalangan orang tua yang terinfeksi sudah memiliki kekebalan yang cukup karena telah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.
Namun Menteri Kesehatan Hugo de Jonge mengingatkan, kondisinya bisa berubah seketika akibat lonjakan kasus infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Editor: Anton Suhartono